Kian Dekatnya Ajal Kapitalisme

Last Updated: 21 Desember 2020By

Oleh : Agan Salim.

Tanda-tanda runtuhnya sistem kapitalisme dunia tinggal menghitung hari. Indikasi ini terlihat dari dua negara adidaya saat ini, AS dan Cina yang mulai kesulitan likuidtas untuk membayar hutang-hutang mereka yang jatuh tempo yang besarnya sangat fantastis. Level hutang yang belum pernah tercapai sejak berakhirnya Perang Dunia II.

BUMN China misalnya dilaporkan gagal membayar utangnya. TIdak tanggung-tanggung, gagal bayar obligasinya senilai 40 miliar yuan atau US$6,1 miliar. Itu setara Rp564 triliun (kurs Rp14.100). Gagal bayar terjadi antara Januari dan Oktober 2020. (CNN 10/12/2020). Kejadian ini sontak membuat pasar utang China terguncang hingga mengakibatkan harga obligasi anjlok dan suku bunga melonjak.

Ini terjadi karena menurut data dari People’s Bank of China dan perusahaan pialang China Huachuang Securities, BUMN memegang sekitar 90 persen dari obligasi korporasi negara.

Indikasi berikutnya, saat ini Cina mulai menjual surat utang Amerika karena diduga bernasib sama. Sampai saat ini jumlah kepemilikan Cina atas surat hutang Amerika tercatat sebanyak US$1,074 miliar atau sekitar Rp15,800 triliun pada Juni atau turun dari Mei sebanyak US$1,083 triliun. (REUTERS 05/09/2020)

Realitas diatas bukan hanya akan dialami oleh AS dan CIna saja, tapi juga akan dialami oleh semua negara orbit kapitalisme, tak terkecuali negeri ini. Hal ini terbaca dari lapo ran “Institute of International Finance” (IIF) terbaru yang menyebutkan bahwa total utang rumah tangga, perusahaan, dan pemerintah di seluruh dunia pada kuartal III-2020 mencapai 253 triliun US Dollar. Jumlah ini setara dengan 322% terhadap PDB Dunia.

Kalaulah kita telaah lebih mendalam, keruntuhan sistem kapitalisme bukanlah suatu hal yang luar biasa, karena sejatinya sistem ini sejak lahirnya telah membawa cacat bawaan sistemik. Ekonomi buat mereka hanya menjadi alat pemuas nafsu kebutuhan manusia tanpa batas, siklus ekonominya berbasis sektor keuangan/ sektor maya, bukan sektor riil, teknis ekonominya teramat secara fundamental,serakah, dan pemicu krisis karena berbasis praktek ribawi dan uang kertas (fiat money) yang selalu terkena inflasi permanen.

Seorang Karl Mark-pun pernah meramalkan bahwa kapitalisme akan mengalami keruntuhan. Penyebabnya menurutnya adalah ulah dari kaum kapitalisme itu sendiri yang bersifat rakus akan terus menerus memupuk keuntungan atau akumulasi modal. Kerakusan inilah kekuatan sekaligus kelemahan dari kapitalisme.

Dari fakta kian dekatnya ajal kapitalisme yang sudah di ujung tanduk saat ini, sudah menjadi sebuah keharusan umat manusia umumnya, dan kaum muslimin khususnya menempuh “Jalan Baru” untuk mengatasi problem sistemik peradaban saat ini.

Sudah saatnya dan sekaranglah waktunya umat muslim maju kedepan dan terdepan memaparkan konstruksi sistem ekonomi Islam sebagai satu-satunya sistem ekonomi terbaik untuk menyudahi kerusakan dan menyelamatkan peradaban dunia abad ini.

Hidup adalah silkus pengulangan sejarah, maka sejarah itu akan kembali terulang, ketika dunia di puncak kezaliman dan keterpurukan, maka Islam dengan ideologi shohihnya hadir kembali untuk menguasai dunia dan memberi rahmat bagi seluruh alam.

Karena hanya politik ekonomi Islam sajalah yang memiliki keunggulan komparatif, antikrisis, dan solutif terhadap persoalan ekonomi secara fundamentalis. Dan yang pasti, membawa rahmat bagi seluruh alam. []