Di Balik Fenomena Ramainya WNI Masuk Daftar Forbes

Last Updated: 8 Januari 2024By

Oleh Pujo Nugroho

Assalim.id – Forbes telah merilis daftar orang terkaya di Indonesia jelang akhir 2023. Setidaknya tercatat 50 nama konglomerat RI yang memiliki harta sampai puluhan miliar dolar Amerika Serikat (AS).

Ada 50 orang Indonesia yang masuk dalam daftar orang terkaya di dunia tahun 2023. Jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 49 orang. Dengan kurs dollar AS Rp. 14.300 berikut beberapa di antara orang Indonesia beserta kekayaannya.

Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono, pemilik perusahaan Djarum, masih menempati posisi pertama sebagai orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan sebesar 686,4 triliun rupiah. Hartono bersaudara memiliki bisnis yang beragam, termasuk di bidang perbankan, properti, dan ritel.

Posisi kedua ditempati oleh Prajogo Pangestu, konglomerat yang memiliki bisnis di bidang minyak dan gas, perkebunan, dan properti. Kekayaan Pangestu mencapai 626,01 triliun rupiah. Sementara itu, Low Tuck Kwong, pengusaha asal Tiongkok yang memiliki bisnis di bidang perkebunan dan real estate, menempati posisi ketiga dengan kekayaan sebesar 388,06 triliun rupiah.

Di posisi keempat, ada keluarga Widjaja, pemilik perusahaan properti Sinar Mas Group. Kekayaan keluarga Widjaja mencapai 155,14 triliun rupiah.Sedangkan, keluarga Anthoni Salim, pemilik perusahaan konglomerasi Salim Group, menempati posisi kelima dengan kekayaan sebesar 147,29 triliun rupiah. Dan beberapa miliarder lainnya.

Mayoritas miliarder tersebut bisnisnya bergerak di bidang pertambangan, energi, perkebunan, dan perbankan. Jika dipetakan kurang lebih seperti berikut.

Tambang, energi, dan perkebunan: Prajogo Pangestu (Grup Barito Pacific), Low Tuck Kwong (Grup Sinar Mas), Edwin Soeryadjaya (Grup Saratoga Investama Sedaya), Theodore Rachmat (Grup Triputra).

Perbankan: Anthoni Salim (Bank Ina Perdana), Chairul Tanjung (Bank Mega), dan Djarum (Bank Central Asia)

Karena itu di balik fakta ramainya WNI yang masuk dalam daftar orang terkaya di dunia ini tentu sangat ironis. Sumber daya alam yang menjadi lumbung uang tirliunan rupiah bagi pribadi-pribadi miliarder sebenarnya adalah hak rakyat Indonesia. Sebagaimana diketahui menurut Islam sumber daya alam adalah milik umum dan tidak boleh dikuasai secara pribadi.

Sedemikian besarnya kekayaan alam Indonesia yang kemudian dikelola dan dikuasai pribadi dan swasta memiliki korelasi yang kuat menyebabkan banyaknya orang Indonesia menembus daftar miliarder dunia. Menurut Forbes, Indonesia masuk dalam urutan Negara ke 20 penyumbang miliarder terbanyak dunia.

Di sisi lain kemiskinan rakyat Indonesia meluas. Rendahnya upah dan sulitnya lapangan pekerjaan terus mewarnai hari-hari rakyat Indonesia. Dan ini menjadi lingkaran setan yang menjalar kepada problem sistemik lainnya, yaitu tingginya stunting, rendahnya akses pendidikan, kriminalitas, dst.

Kesenjangan ini dari tahun ke tahun semakin parah dan mengerikan. Menurut data LSM asal Inggris Oxfam mengilustrasikan harta empat orang terkaya di Indonesia setara dengan akumulasi kekayaan milik 100 juta penduduk.

Jika berdasarkan uang yang tersimpan di perbankan bahkan lebih mengerikan. Separuh lebih uang di bank dikuasai oleh hanya 0,02% penduduk Indonesia.

Demikianlah dampak kapitalisme yang dianut Indonesia. Kerusakannya sebenarnya terlihat jelas dan gamblang. Namun terus bercokol. Karena itu sebagai pengusaha, tentu kita harus paham bahwa Islam sangat sempurna. Mengatur hal-hal kecil dalam berbisnis dan juga mengatur urusan makro ekonomi. Melalui pengaturan Islam kemakmuran bisa dirasakan seluruh umat.[]