Ya, Pengusaha Penolong Agama Allah Itu Kita!

Last Updated: 24 Juni 2020By

Aliansi Pengusaha Muslim – Sungguh tulisan ini bukanlah tulisan yg benar-benar baru. Ini remake karena ada permintaan. Ya, permintaan yg muncul setelah membaca tulisan Abah sebelumnya yg flamboyan: PENGUSAHA, UJIAN, CINTA, DAN PENGORBANAN. Kok bisa? Karena pesan cinta Allah dari ujian, cinta dan pengorbanan itu ternyata mewujud pada satu kalimat, yakni Allah Dzat Pencipta kita semua ini hanya ingin kita selalu mendekat taat kepadaNya. Itu saja!

Apalagi dipungkasi dengan kalimat penutup yg gagah bahwa tak banyak yang harus kita lakukan. Kita hanya harus bersegera bertobat dan makin mendekat taat kepada Allah Swt agar kita tak menjadi pemantik bencana dan penikmat musibah karena kepentingan bisnis kita. Kita mesti menjadi ksatria Islam pembawa rahmat dan berkah. Karena setelah kapitalisme sekuler ini tumbang, Islamlah yg akan menggantikannya agar dunia kembali penuh keberkahan.

Nah, ketika pengusaha muslim menjelma ksatria Islam, ikut terlibat jiwa dan raganya dalam dakwah Islam kaaffah, itu artinya apa? Artinya jelas banget, kita sudah menjadi penolong agama Allah! Syukurilah, alhamdulillah.

Lalu apa modal kita untuk bisa terus istiqomah di jalan yg mulia ini? Tak banyak. Bukan aset bisnis kita. Tapi keyakinan kepada janji Allah (tsiqah bi wa’dillah). Hanya itu !

Keyakinan yang bagaimana? Keyakinan yang berpangkal dari iman bahwa janji Allah pastilah benar. Dalam berbagai riwayat hadist, Allah Swt melalui lisan Rasulullah saw. telah menjanjikan kemenangan dan pembebasan dari kesusahan dalam berbagai kesempatan.

”Kalian akan memerangi jazirah Arab lalu Allah menaklukkannya, kemudian kalian akan memerangi Romawi lalu Allah menaklukkannya.” (HR. Muslim)
”Mesir akan ditaklukkan. Dia adalah negeri yang didalamnya disebut al-Qirath. Aku wasiatkan, hendaklah kalian berlaku baik terhadap penduduknya.” (HR. Muslim)
”Sungguh Konstantinopel pasti akan ditaklukkan. Maka sebaik-baik pemimpin adalah pemimpin penaklukkan kota itu dan sebaik-baik pasukan adalah pasukan yang menaklukkan kota itu.” (HR. Ahmad)

Itulah sebagian janji-janji Allah dan Rasul-Nya. Bisyarah Nabawiyah. Janji yang sekaligus kabar gembira di masa depan. Lalu, apakah janji-janji itu terbukti? Fakta sejarah membuktikan bahwa Islam telah menang. Daulah Islamiyyah pun berdiri di Madinah. Kemusyrikan terhapus dari jazirah Arab. Persia dan Romawi hilang eksistensinya. Konstantinopel pun akhirnya ditaklukkan oleh Muhammad Al Fatih pada tahun 1453 atau 800 tahun setelah Rasulullah SAW bersabda. Allahu akbar! Seru sekaligus haru!

Begitulah. Jika Allah sudah menjanjikan sesuatu kepada hamba-Nya, niscaya Allah tidak akan menyalahi janji-Nya itu. Allah tidak mungkin mengingkarinya. Tidak mungkin juga Allah tidak mampu menepati janjinya. Allah mempunyai kuasa (qudrah) untuk mewujudkan janji itu. Allah Maha Berkuasa (qadiir) atas segala sesuatu.

“Ya Tuhan kami, berilah kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami dengan perantaraan rasul-rasul Engkau. Dan janganlah Engkau hinakan kami pada Hari Kiamat. Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji.” (QS. Ali Imran : 194)

Masalahnya, yakin  kepada janji Allah itu  menuntut konsekuensi. Janji Allah hanya diberikan kepada orang-orang yang beriman, beramal shaleh dan menolong atau memperjuangkan agama Allah. Nah!

”Hai orang-orang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS. Muhammad : 7)

Jelas betul bahwa pertolongan Allah – sebagai salah satu janji Allah — hanya akan diberikan kepada orang beriman yang memperjuangkan dan mendakwahkan agama Islam dengan segenap jiwa raga.  Terlibat dakwah dengan segenap jiwa raga adalah amal shaleh yang tumbuh dari keimanan yang kuat dan kokoh. Tanda cinta yang tulus kepada Allah.  Pembuktian cinta yang membawa pada janji Allah berikutnya, yakni  tegaknya kekuasaan di muka bumi bagi terwujudnya Islam rahmatan lil alamin.

“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman diantara kamu dan mengerjakan amal-amal shaleh, bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa.” (QS. an-Nuur  : 55)

Truly Muslimpreneur,

Keyakinan yang kuat pada janji Allah itu layaknya energi  dahsyat bagi pengusaha muslim. Energi yg akan mendorong untuk selalu berbisnis penuh keberkahan dan sekaligus menjadikan bisnisnya sebagai wahana dakwah, menopang jalannya dakwah bagi tegaknya Islam di muka bumi ini, menjadi wasilah baginya untuk masuk surga firdausnya Allah Swt.

Sungguh, pengusaha penolong agama Allah itu kita! Bismillah.

Tetaplah dalam koridor Bisnis, Ngaji dan Dakwah!  Barakallahu fikum.[]