Ya, Pengusaha Penolong Agama Allah Itu Kita!

Last Updated: 3 Mei 2021By

Sungguh tulisan ini bukanlah tulisan yg benar-benar baru. Ini remake karena ada permintaan. Ya, permintaan yg muncul setelah membaca tulisan Abah sebelumnya yg flamboyan : PENGUSAHA, UJIAN, CINTA, DAN PENGORBANAN. Kok bisa? Karena pesan cinta Allah dari ujian, cinta dan pengorbanan itu ternyata mewujud pada satu kalimat, yakni Allah Dzat Pencipta kita semua ini hanya ingin kita selalu mendekat taat kepadaNya. Itu saja!

Apalagi dipungkasi dengan kalimat penutup yg gagah bahwa tak banyak yg harus kita lakukan. Kita hanya harus bersegera bertobat dan makin mendekat taat kepada Allah Swt agar kita tak menjadi durjana pemantik bencana dan penikmat musibah karena kepentingan bisnis kita. Kita mesti menjadi kesatria Islam pembawa rahmat dan berkah. Karena setelah kapitalisme sekuler ini tumbang, Islamlah yg akan menggantikannya agar dunia kembali penuh keberkahan.

Nah, ketika pengusaha muslim menjelma menjadi kesatria Islam, ikut terlibat jiwa dan raganya dalam dakwah Islam kaaffah, itu artinya apa? Artinya jelas banget, kita sudah menjadi penolong agama Allah! Syukurilah, alhamdulillah.

“Hai orang-orang yg beriman, jadilah kamu penolong (agama) Allah sebagaimana Isa ibnu Maryam telah berkata kepada pengikut-pengikutnya yg setia, “Siapakah yg akan menjadi penolong-penolongku (untuk menegakkan agama) Allah?” pengikut-pengikut yg setia itu berkata, “Kamilah penolong-penolong agama Allah“, lalu segolongan dari Bani Israil beriman dan segolongan lain kafir; maka kami berikan kekuatan kepada orang-orang yg beriman terhadap musuh-musuh mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yg menang”. (QS. As Shaf : 14).

Lalu apa modal kita untuk bisa terus istiqomah di jalan yg mulia ini? Tak banyak juga. Bukan aset bisnis kita. Tapi keyakinan kepada janji Allah (tsiqah bi wa’dillah). Hanya itu !

Keyakinan yg bagaimana? Keyakinan yg berpangkal dari iman bahwa janji Allah pastilah benar. Dalam berbagai riwayat hadist, Allah Swt melalui lisan Rasulullah saw. telah menjanjikan kemenangan dan pembebasan dari segala kesusahan dalam berbagai kesempatan.

”Kalian akan memerangi jazirah Arab lalu Allah menaklukkannya, kemudian kalian akan memerangi Romawi lalu Allah menaklukkannya.” (HR. Muslim)

”Mesir akan ditaklukkan. Dia adalah negeri yg didalamnya disebut al-Qirath. Aku wasiatkan, hendaklah kalian berlaku baik terhadap penduduknya.” (HR. Muslim)

”Sungguh Konstantinopel pasti akan ditaklukkan. Maka sebaik-baik pemimpin adalah pemimpin penaklukkan kota itu dan sebaik-baik pasukan adalah pasukan yg menaklukkan kota itu.” (HR. Ahmad)

Itulah sebagian janji-janji Allah dan Rasul-Nya. Bisyarah Nabawiyah. Janji yg sekaligus kabar gembira di masa depan. Lalu, apakah janji-janji itu terbukti? Fakta sejarah membuktikan bahwa Islam telah menang. Daulah Islamiyyah pun berdiri di Madinah. Kemusyrikan terhapus dari jazirah Arab. Persia dan Romawi hilang eksistensinya. Konstantinopel pun akhirnya ditaklukkan oleh Muhammad Al Fatih pada tahun 1453 atau 800 tahun setelah Rasulullah SAW bersabda. Allahu akbar! Seru sekaligus penuh haru!

Begitulah. Jika Allah sudah menjanjikan sesuatu kepada hamba-Nya, niscaya Allah tidak akan menyalahi janji-Nya itu. Allah tidak mungkin mengingkarinya. Tidak mungkin juga Allah tidak mampu menepati janjinya. Allah mempunyai kuasa (qudrah) untuk mewujudkan janji itu. Allah Maha Berkuasa (qadiir) atas segala sesuatu.

“Ya Tuhan kami, berilah kami apa yg telah Engkau janjikan kepada kami dengan perantaraan rasul-rasul Engkau. Dan janganlah Engkau hinakan kami pada Hari Kiamat. Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji.” (QS. Ali Imran : 194)

Masalahnya, yakin kepada janji Allah itu menuntut konsekuensi. Janji Allah hanya diberikan kepada orang-orang yg beriman, beramal shaleh dan menolong atau memperjuangkan agama Allah. Nah!

”Hai orang-orang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS. Muhammad : 7)

Jelas betul bahwa pertolongan Allah – sebagai salah satu janji Allah — hanya akan diberikan kepada orang beriman yg memperjuangkan dan mendakwahkan agama Islam dengan segenap jiwa raga. Terlibat dakwah dengan segenap jiwa raga adalah amal shaleh yg tumbuh dari keimanan yg kuat dan kokoh. Tanda cinta yg tulus kepada Allah. Pembuktian cinta yg membawa pada janji Allah berikutnya, yakni tegaknya kembali tatanan kehidupan berdasarkan syariatNya di muka bumi bagi terwujudnya kembali Islam rahmatan lil alamin.

“Allah telah menjanjikan kepada orang-orang di antara kamu yg beriman dan yg mengerjakan kebajikan, bahwa Dia sungguh, akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh, Dia akan meneguhkan bagi mereka dengan agama yg telah Dia ridhai. Dan Dia benar-benar mengubah (keadaan) mereka, setelah berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka (tetap) menyembah-Ku dengan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu apa pun. Tetapi barangsiapa (tetap) kafir setelah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yg fasik.” (QS. an-Nuur : 55)

Truly Muslimpreneur,

Keyakinan yg kuat pada janji Allah itu layaknya energi dahsyat bagi pengusaha muslim. Energi yg akan mendorong untuk selalu berbisnis penuh keberkahan dan sekaligus menjadikan bisnisnya sebagai wahana dakwah, menopang jalannya dakwah bagi tegaknya Islam di muka bumi ini, menjadi wasilah baginya untuk masuk surga firdausnya Allah Swt.

Sungguh, pengusaha penolong agama Allah itu kita! Kitalah pengusaha Anshorullah itu! Bismillah.

Truly Muslimpreneur,

Laju perubahan itu benar-benar tak bisa ditahan lagi. Redup malam itu kan berganti dengan terangnya siang. Kita hanya perlu menjalaninya. Bersegera bertobat dan makin mendekat taat kepada Allah Swt agar kita tak menjadi durjana kapitalisme pemantik bencana dan musibah. Tapi menjadi kesatria Islam pembawa rahmat dan berkah.

Tetaplah dalam koridor Bisnis, Ngaji dan Dakwah!

Ya Allah tempat bergantungnya harapan dan doa dari semua hambaNya, sempurnakanlah bagianku di bulan ini dengan berkahnya, permudahlah jalanku untuk menempuh kebaikannya, dan janganlah Kau halangi diriku untuk menerima kebaikannya, wahai Penunjuk Jalan kepada kebenaran yg nyata.

Ya Allah, jadikan kami, khususnya pengusaha muslim, orang-orang yg beramal ikhlas untuk menegakkan kembali syariatMu yg kaffah. Kokohkan kami di jalan dakwah yg mulia ini. Kembalikanlah kaum Muslimin pada kemuliaannya. Kami rindu agar hidup kami kembali dipenuhi keberkahan yg Engkau turunkan dari langit dan bumi…

Allahumma sholli ala Muhammad..
Aamiin Allahumma aamiin..

Barakallahu fikum…
@bah Salim