Tanda-Tanda Meledaknya Economic Buble

Last Updated: 26 April 2020By

Oleh: Muis
Divisi Litbang ASSALIM

Aliansi Pengusaha Muslim – Sepuluh tahun pasca krisis yang melahirkan era reformasi, Indonesia kembali diterpa krisis ekonomi tahun 2008.

Nah sekarang di tahun 2020 krisis itu menghantui di depan mata. Terlebih lagi setelah ada wabah Corona yang menghentikan berbagai kegiatan ekonomi. krisis demi krisis ini ternyata bukan hal yang baru. Hanya mengulangi saja apa yang terjadi sebelumnya. Mengapa? Ternyata, faktor-faktor yang menyebabkannya sama.

Pertumbuhan ekonomi kapitalisme adalah pertumbuhan ekonomi yang semu, palsu. Karena, hanya berputar-putar dari kertas uang, uang digital dan kertas saham. Tidak ada nilai ekonomi riilnya, kecuali hanya sedikit, dibanding dengan perputaran di sektor non riilnya.

Sistem uang kertas ini merupakan salah satu akar kerapuhan kapitalisme. Mengapa? Pasalnya, uang kertas sesungguhnya mempunyai kelemahan mendasar, antara lain selalu terkena inflasi permanen. Di samping itu, uang kertas jauh dari nilai keadilan (fairness) lantaran nilai intrinsiknya tidak sama dengan nilai nominalnya.

Pertumbuhannya itu ibarat balon udara yang cepat menggelembung (bubble economic), tetapi dalamnya kosong, tidak berisi, sehingga sangat rentan untuk meledak. Hanya karena isu yang kecil saja, balon ekonomi ini bisa meledak sewaktu-waktu.

Sistem ekonomi kapitalis ini menumbuhsuburkan ekonomi non riil yang nilai transaksinya jauh lebih besar dari ekonomi riil. Terjadi pula kesenjangan dan penumpukan modal pada segelintir orang. Majalah “The Economist” dalam analisisnya terhadap krisis menggarisbawahi pandangan tersebut: ”Penumpukan kekayaan dan bencana adalah bagian dari sistem keuangan Barat.”

Sistem kapitalis dibangun atas dasar kerakusan. Para pemilik modal memiliki peran besar dalam mencaplok kekayaan milik rakyat. Mereka tidak pernah puas terhadap produksi yang mereka hasilkan dan tidak pernah puas terhadap prilaku konsumtif mereka.

Krisis ekonomi tak akan menghancurkan sistem kapitalis itu sendiri. Mereka akan selalu mencari jalan tambal sulam guna memperbaikinya.

Krisis ekonomi global yang terus berulang kali terjadi adalah konsekuensi logis akibat penerapan sistem ekonomi kapitalis di seluruh dunia. Selama sistem ekonomi kapitalis itu terus digunakan, maka selama itu pula krisis akan terus terjadi. Sebab, cacat sistem itu akan terus terpelihara.

Krisis ekonomi tak akan menghancurkan sistem kapitalis itu sendiri. Mereka akan selalu mencari jalan tambal sulam guna memperbaikinya.

Menarik apa yang dikatakan Gerald Friedman bahwa: “Dan yang lebih penting lagi, sebuah sistem kapitalis atau sistem sosial apapun hanya bisa dihancurkan oleh sistem yang berlawanan yang didukung oleh munculnya kelas-kelas dalam perekonomian.”

Sistem ini akan hancur bila ada sistem alternatif yang melawannya. Dan itu tidak ada lain hanyalah sistem Islam yang dibangun atas dasar pondasi yang kuat, adil, dan melindungi seluruh umat manusia.