Solusi Islam Bebaskan Al Aqsha Dan Palestina

Last Updated: 26 Mei 2021By

Oleh : M Azzam Al Fatih

Assalim.id – Palestina, negeri para Anbiya’ kembali mengalami teror yang dilakukan oleh Israel Yahudi. Kehidupan mencekam dengan bayang kebiadaban Israel adalah makanan Keseharian meraka. Anak-anak yang Seharusnya mendapatkan kasih sayang orang tua serta masa hiburannya tidak lagi dinikmati sebagaimana mestinya. Mungkin salah satu hiburan baginya adalah batu untuk dilemparkan ke tank-tank Israel atau berlarian untuk kejar-kejaran dengan tentara zionis yang menodongkan senjata apinya.

Dan kali ini, di saat mereka bersuka cita menyambut hari kemenangan Idhul fitri, peluru dan bom Israel telah menumpahkan darah para syuhada dari anak – anak hingga kakek, bahkan bayi dan ibu -ibu pun tak luput dari kebrutalan tentara zionis Israel. Selain itu, gedung sekolah, Rumah sakit maupun tempat tinggal mereka telah hancur rata dengan tanah.

Perlu diketahui bahwa semua yang dialaminya dalam rangka mempertahankan tanah yang diberkahi Allah SWT termasuk mempertahankan Masjidil Aqsa. Masjid yang menjadi kiblat pertama sebelum masjidil Makkah dan Nabawi Madinah. Kekuatan iman yang menggelora menjadikan dirinya pantang mundur dari perjuangan.

Demikianlah, kondisi kehidupan sehari-hari kaum muslimin Palestina. Dan hal ini telah berlangsung sejak yahudi Israel diberi kehidupan oleh kemulian era kekhilafahan Kholifah Abdul Hamid II.

Israel Yahudi, yang dalam Al-Qur’an telah disebut sebagai manusia yang mempunyai sifat rakus, tamak, ingkar janji, pendusta, dan seabrek keburukan. Tentu akan terus melakukan segala hal demi tujuan hidupnya yakni Menuruti hawa nafsu kesenangan dunia.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al Baqarah ayat 76,
“Dan apabila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka berkata, “Kami telah beriman.” Tetapi apabila kembali kepada sesamanya, mereka bertanya, “Apakah akan kamu ceritakan kepada mereka apa yang telah diterangkan Allah kepadamu sehingga mereka dapat menyanggah kamu di hadapan Tuhanmu? Tidakkah kamu mengerti?””

Ironisnya, di saat Israel Yahudi merasa kuasa dan digdaya atas kekuatan militer dengan dukungan penuh negara-negara Barat. Negeri-negeri muslim tidak satupun yang mampu membebaskan Palestina dari kebiadaban Israel. Mereka hanya diam seribu bahasa, mulut tersumbat, mata terpejam, dan hatinya beku. Mentok hanya menjadi penonton kejahatan zionis Israel, dan hanya Sesekali mengecam tindakan jahat zionis Israel.

Jika diurai, setidaknya ada dua alasan mengapa negeri muslim tidak dapat membebaskan kaum Muslimin palestina dari kejahatan teror zionis Israel.

Pertama, zionis Israel didukung penuh negara – negara barat, salah satunya Amerika serikat. Hal ini berdasarkan atas berdirinya gerakan Illuminati (sebuah organisasi cikal bakal Zionisme Internasional, berdiri di New York, 1 Mei 1776). Yang asal muasalnya didirikan oleh keluarga Meyer Amsscheel Rothschild.

Selain itu, organisasi yang memayungi dunia yakni Perserikatan Bangsa-bangsa. Organisasi dunia ini, yang didirikan pada 24 Oktober 1945, merupakan simbol lain dari kejayaan Amerika Serikat. Dipilihnya kota New York sebagai markas PBB tentu saja bukan tanpa alasan. New York adalah markas terbesar para pemukim Yahudi sedunia dan menjadi pusat gerakan Zionis Internasional terbesar dan terkuat di dunia. PBB didirikan atas dana seorang bankir Yahudi, Rothshilds, yang belakangan kemudian diangkat menjadi Bapak PBB. (Di kutip dari tulisan Nashih Nashrullah https://www.republika.co.id/berita/qe0u6a320/3-bukti-yahudi-amerika-serikat-di-balik-berdirinya-israel ).

Dengan demikian, Israel merupakan anak emas dari Amerika serikat yang kemudian dijadikan sebagai kekuatan di Timur Tengah dalam imperialisme menguasai kekayaan minyak maupun kekayaan lainya. Maka sangatlah sinkron dengan misi para kapitalis yang menjadikan Amerika menjadi pusat mercusuar kapitalisme dunia.

Jadi, Keduanya mempunyai kedekatan erat yang mempunyai tujuan yang sama. Yakni menjadi raja diraja dunia Yang menginginkan dominan dalam politik, ekonomi, dan segala bidang. Maka wajar manakala kebencian terhadap Islam begitu reprensif dengan membantai rakyat muslim palestina.

Kedua, lemahnya negeri-negeri muslim dikarenakan ikatan nasionalisme, yang Hanya berbangga diri, cinta tanah air serta tidak peduli terhadap nasib negara lain yang sejatinya masih saudaranya. Di mana ikatan ini merupakan ide dari negara imperialis agar kaum muslimin lemah dan tidak bangkit. Ternyata benar, sampai saat ini ikatan nasionalisme mampu membuat kaum muslimin terkekang dengan keadaan dan masalah masing-masing negara. Padahal negeri-negeri muslim mengalami penjajahan, ada yang penjajahan fisik seperti Palestina, Uighur, Rohingya, dan lainya. Serta ada penjajahan sistem, yang hampir melanda negeri muslim di seluruh dunia.

Lengkaplah sudah kelemahan kaum muslimin. Sikap negara berbangga diri dan tidak peduli nasib saudaranya serta kuatnya cengkeraman penjajahan yang disokong kekuatan penuh baik militer dan ekonomi. Membuat negeri-negeri muslim teraniaya, penghinaan, Kesengsaraan, kemiskinan, pembantaian tiada henti, dan seabrek problematika tiada ujungnya.

Islam, agama yang diridhoi Allah SWT mempunyai solusi problematika kehidupan. Dalam masalah Palestina, solusi terbaik hanyalah dengan jihad dan khilafah. Keduanya merupakan ajaran Islam yang wajib diamalkan demi kemuliaan dan kebahagiaan umat manusia. Jihad adalah pengiriman pasukan untuk membebaskan negeri terjajah seperti Palestina. Dalam ajaran Islam jihad merupakan amalan yang mulia, bahkan para sahabat Rosulullah SAW sangat merindukan panggilan jihad dari Rasulullah Saw sebagai Khalifah pada masanya. Bahkan ada seorang sahabat, Mush’ ab bin Umair namanya, ia rela meninggalkan kesenangan dunia demi mengamalkan jihad. Sebab Allah SWT berjanji barang siapa yang syahid di Medan jihad, ia sudah dijamin masuk surga.

Sedangkan khilafah adalah kepemimpinan dalam islam yang telah disepakati sebagian ulama menjadi wajib ditegakkan kembali. Keberadaan Kholifah sangatlah penting dalam mengirimkan pasukan jihad dalam rangka dakwah dan menjaga jiwa rakyatnya. Sebab, mustahil dalam sistem Kapitalisme seorang kepala negara mengirimkan pasukan jihadnya. Mereka telah tersekat Nasionalisme yang terus dipupuk oleh musuh Islam.

Selain itu khilafah adalah pemersatu umat Islam seluruh dunia tanpa memandang warna kulit,ras, suku, dan bahasa. Tetapi mereka dalam satu ikatan yakni aqidah Islam. Yang saling rasa dan saling empati sebab, umat Islam ibarat satu tubuh, manakala salah satu bagian sakit tentu yang lainya juga merasakan sakit.

Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat.” (QS. Al-Hujurat 49: 10)

Dengan demikian, kekuatan dan keperkasaan Islam tidak diragukan lagi dan tentunya membuat musuh Islam kecil nyalinya. Selebihnya, keberadaan kepemimpinan dalam Islam dapat mewujudkan kehidupan yang sejahtera dan membahagiakan. Sebagaimana hal ini pernah dibuktikan selama 13 abad
Menjadi mercusuar dunia dengan menimbulkan kebaikan – kebaikan yang dirasakan seluruh umat manusia, baik Islam, Kristen, bahkan Yahudi. Maka benar firman Allah SWT, Islam hadir sebagai rahmat semesta Alam.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman, “Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam.” (QS. Al-Anbiya 21: Ayat 107)

Wallahua’lam.[]