
Oleh : Bung Dady
Sahabat pembaca yang baik, betapa sedih dan prihatin, saksikan kesulitan dan ketakberdayaan dialami rakyat negeri ini. Iya benar kode +62 melekat padanya. Hampir tiap hari info sakit dan wafat sambangi grup-grup medsos yang kita punya. Duka lara makin dirasa banyak rakyat baik di kota hingga pelosok desa. Tanggal 10 Juli sudah 101.007 tercatat korban jiwa dampak Covid. Maka marak kode tanggal 10 di jam 10.07 dengan hening cipta, sungguh super prihatin kita rakyat rasa bersama.
Ketakkuasaan penguasa layani rakyatnya, nampak jelas terindera. Kita cermati sejak awal kasus Covid melanda, benar-benar tidak ada kesiapsiagaan penguasa. Cenderung abai terhadap ancaman wabah kala itu. Saat Menteri Kesehatan dr. Terawan mengatakan, “Kita semua waspada tinggi, melakukan hal-hal yang paling level kewaspadaannya paling tinggi, dan peralatan yang dipakai juga peralatan internasional (11/2/2020). Ada pejabat lain yang bilang mengatasinya cukup dengan jamu.
Anehnya pula masalah ekonomi sepertinya lebih kedepan dibanding Kesehatan. Pada Maret 2020, Presiden Joko Widodo mengeluarkan Perppu Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease dan/atau dalam Rangka Menghadapi Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan.
Sehingga banyak kritik terhadap penguasa saat itu, antara lain dari Ketua Pusat Studi Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Mustafa Fakhri, menyatakan Perppu 1/2020 tidak memiliki pendekatan yang mencirikan kebutuhan spesifik terhadap penanganan Covid-19. Disaat para ilmuwan dan sekelompok ormas yang faham hakikat Covid menyuarakan masukan mulia untuk Lockdown. Namun alasan tak mampu biayai rakyatnya penuhi sembako, jadikan PSBB guna alihkan tanggung jawab pada tetangga sekitar korban saja, sangat miris.
Kini Covid telah meluas melanda, penguasa kembali berkelit. Padahal tersebar di berbagai media, dana pengendalian Covid sudah menelan 900-an Triliun, namun kemana aliran dana sejatinya? Saat kita semua bertanya-tanya… Malah terungkap korupsi Bansos, merupakan satu fakta yang membuat kita mengelus dada, tega nian pejabat makan dana yang harusnya buat rakyatnya? Kemana hati nurani penguasa, yang katanya siap jalankan Undang-undang negara…?
Semakin prihatin sejak 03 Juli 2021 malah ditetapkan pelaksanaan aturan PPKM, Hal yang terjadi justru rakyat kembali menjerit dan menangis. Usaha mereka seolah dirampas, disemprot dengan pemadam kebakaran, hingga diambil meja, kursi dan dagangan mereka. Sudahlah tidak diberi bahan makanan, malah dagangan untuk sarana beri makan keluarga dibabat dan diambil paksa. Sungguh merana nian nasib rakyat disini-sana.
Sahabat, akankah kezaliman, ketidakbecusan dalam menghadapi pandemi ini, sebagaimana disebut ekonom senior Faisal Bashri di depan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR, Senin (31/8/2020), terus terjadi?
Akankah nyawa rakyat terus meregang, akibat ketidak mampuan penguasa melayani rakyatnya? Kita sangat membutuhkan sistem yang benar, penguasa yang amanah dan adil. Yang akan melayani rakyat sebagaimana dirinya sendiri, bahkan mengutamakan rakyatnya dari diri pemimpin tersebut, sebagaimana Khalifah Umar bin Khatthab yang rela lapar sebelum rakyatnya kenyang. Rela memanggul sendiri bahan makanan, saat mengetahui satu rumah dari rakyatnya yang sama sekali tak punya bahan makanan. Karena wujud tanggung jawab atas amanah berat kepemimpinan yang dipikulnya.
Kita sangat membutuhkan perisai ummat, pemimpin yang siap berjibaku melawan serangan musuh, termasuk serangan Covid ini, sahabat-sahabat ku… Satu-satunya alternatif pilihan yakni Sistem yang telah Allaah Ta’aala turunkan yakni Sistem Khilafah, dengan pemimpinnya yakni Khalifah. Yang akan mengubah nestapa ini menjadi bahagia, keterpurukan kini menjadi kesejateraan. Kemalangan dan derita kin menjadi keberkahan dan kemakmuran. Mari sahabat kita songsong hadirnya, kita perjuangkan bersama tegaknya di negeri kita tercinta. Semoga Allah ridha atas segenap upaya kita. Aamiin yaa Rabbanaa. [ ]