Ppkm Darurat Dan Sengkarut Penanganan Covid-19
Oleh : M Azzam Al Fatih
Assalim.id – Pemerintah memberlakukan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat sebagai upaya dalam menangani meledaknya wabah virus covid-19 yang sangat dahsyat dan telah memakan korban cukup banyak. Hingga saat ini jumlah Kasus positif Covid-19 bertambah 38.391 menjadi 2.417.788 kasus. Pasien sembuh bertambah 21.185 menjadi 1.994.573 orang. Pasien meninggal bertambah 852 menjadi 63.760 orang (Merdeka.com, 8/7/2021).
Ngeri. Memang ngeri melihat kondisi penyebaran wabah virus covid 19 yang mengkhawatirkan keberlangsungan hidup manusia. Namun, paling tidak dapat mematikan perekonomian suatu negeri. Amerika serikat contohnya, negara yang menjadi mercusuar sistem Kapitalisme saja mengalami resesi yang tajam (sindonews.com 1/8/2020).
Masa pandemi yang semakin tidak jelas penanganan merupakan wujud nyata. Meskipun tidak dipungkiri bahwa negara juga telah berusaha. Sebagai contoh negara telah mengambil beberapa kebijakan di antaranya melakukan PSBB pada pertengahan merebaknya virus tersebut, kemudian PPKM mikro, dan percepatan vaksin. Namun kebijakan-kebijakan tersebut tidak dapat mengatasi penyebaran virus Corona. Hingga akhirnya, pemerintah mengambil kebijakan PPKM Darurat mulai tanggal 3 sampai 20 Juli 2021.
Di katakan darurat, karena memang kondisi negara saat ini sangat darurat virus Covid-19. Di mana virus Corona telah merenggut jutaan nyawa termasuk tenaga kesehatan yang merupakan garda terdepan dalam menghadapi virus ini. Selain itu, Banyak rumah sakit yang tidak dapat menampung pasien hingga banyaknya pasien covid meninggal.
Bahkan dalam satu hari dirumah sakit umum Dr Sardjito dikabarkan meninggal sebanyak 63 orang karena kehabisan stok oksigen. Sebagaimana disampaikan oleh satgas komandan posko dukungan operasi satgas covid -19 Daerah istimewa Yogyakarta Pristiawan Buntoro (Bisnis.com, 3/7/2021).
Pertanyaannya, apakah PPKM Darurat yang diterapkan pemerintah dapat memberikan solusi dan berhasil menekan penyebaran wabah virus Corona?
Di lihat dari penerapan PPKM Darurat, di sisi lain justru menimbulkan permasalahan baru di tengah-tengah masyarakat. Yakni rakyat yang dibatasi bahkan dilarang untuk keluar rumah namun negara tidak menanggung kebutuhan ekonomi akan berdampak terhadap ekonomi dan psikologi. Kesulitan mencari nafkah akibat pembatasan keluar rumah akhirnya berdampak terhadap pemikiran dan bisa meningkatnya stres, sakit, bahkan kematian. Jadi jelas, kebijakan ini berdampak buruk bagi masyarakat kecil.
Demikianlah, kalau kebijakan yang sedari awal telah salah, seterusnya akan salah. Dan masa pandemi terus berlangsung, ekonomi semakin suram, bahkan negara menjadi ambyar jika tidak ditangani dengan baik.
Sejatinya, sumber dari kegagalan penanganan virus covid -19 terletak pada sistem. Sistem yang dipakai dalam mengatur negara adalah sistem yang bathil. Sebab sistem ini hanya berasal dari pemikiran manusia, yang sarat dengan kepentingan individu. Selain itu, sistem ini merupakan desain dari imperialisme. Sistem ini tak lain adalah kapitalisme.
Sebagaimana kita ketahui, bahwa sistem kapitalisme telah menjadi roda pemerintahan di negeri ini. Sejak diadopsinya, kondisi negara hanya menjadi pengutang dan jongos di negeri sendiri. Maka, jangan heran jika Negara menjadi runyam dan hancur dihantam masa pandemi virus Corona. Dan jangan kaget pula, manakala penguasa selalu menyengsarakan rakyat setiap mengambil kebijakan. Karena di balik kebijakan ada kepentingan teruntuk kaum Kapitalis dan para pengekornya.
Sedangkan PPKM Darurat yang saat ini sedang dijalankan dalam rangka menangani wabah virus Corona, merupakan contoh kebijakan yang dihasilkan dari sistem kapitalisme. Sehingga PPKM darurat tidak akan memberi solusi tuntas dalam penanganan wabah ini. Sebab, pangkal dari kesalahan terletak pada penerapan sistem yang salah, yakni kapitalisme yang sarat kepentingan individu.
Oleh karena itu, jika negara ingin menyelesaikan problematika bangsa termasuk masa pandemi virus Corona. Tak lain hanya kembali kepada sistem islam. Sistem yang datang dari sang Kholiq untuk mengatur kehidupan di dunia. Agar kehidupan dunia menjadi wasilah kehidupan yang menentramkan dan membahagiakan baik di dunia dan akhirat kelak. Wallahua’lam bishowwab.[]