Pengusaha Pejuang Raih Kemenangan dan Pahala Jariah
Oleh: Abah Widad
Aliansi Pengusaha Muslim – Sahabat @Assalim.Id yang baik, maukah anda saya tunjukkan tips untuk pengusaha Muslim menaikkan level derajat yang dimilikinya, guna raih bahagia sebenarnya?
Baik, jika sahabat berkenan alhamdulillaah. Sebelum kita uraikan, yang paling utama kesadaran bahwa hidup didunia hanyalah fana bangetz. Dalam kisah di ponpes, guru saya pernah berkisah bahwa kyai ponpes beliau pernah saat menerangkan tentang QS Al Hasyr : 18. “Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kpd Allah dan hendaklah setiap diri mempersiapkan bekal untuk kehidupan hari esok (akhirat). Dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa-apa yang kamu kerjakan”.
Dalam ayat yang mulia diatas, pak kyai beliau gambarkan garis lurus panjang, dengan diberi dua titik pada tengah garis yang berdekatan. Titik pertama dimana manusia lahir, titik kedua saat manusia wafat. Betapa jeda antara 2 titik diatas teramat menentukan kehidupan panjang setelah wafatnya seorang manusia tadi.
Sahabat @Assalim.Id tentu kita juga terhenyak merasakan, jikalau mendadak kita yang hidup ini seketika diwafatkan Allah Ta’aala lewat Malaikat Izra’il. Betapa kaget kala bekal kita jauh dari pada cukup. Maka sahabat, disinilah urgensi kita persiapkan bekal tersebut untuk “bekal pulang” kita nantinya. Jika kehidupan di dunia kita gagal, maka kita akan tersiksa, teraniaya, sengsara dan menderita selama-lamanya. Namun sebaliknya, jika kehidupan didunia kita sukses/berhasil, maka kita akan senang dan bahagia selama-lamanya.
Bagaimana tips supaya kita bisa menjadi pengusaha pejuang yang bisa raih kemenangan & pahala jaariyah bisa wujudkan dengan 5 jurus di bawah ini:
Pertama, sadari bahwa kehidupan di dunia ini hanya sekali dan sebentar saja; yakni jika usia kita dipanjangkan Allah hingga 70 tahun, maka hakikatnya dibanding usia di Akhirat nanti, maka hanya serasa 2’1″ (2 menit 1 detik) saja; dan tidak terulang kembali.
Kedua, dimensi kehidupan yang utuh dan totalitas.
Banyak dari kita, dulu memahami bahwa peluang hasilkan pahala sebagai bekal menuju bahagia di dunia dan akhirat hanya aqidah, ibadah mahdhah, dan akhlak saja, yang prosentasenya hanya 15%. Padahal tidak demikian sahabat @Assalim.Id yang budiman, masih ada muamalah dan uqubat yang prosentasenya mencapai 85% disana. Untuk itu, mari kita kejar kekurangan pemahaman kita shg semakin totalitas.
Ketiga, maksimalkan dakwah Islam kaaffah. Dakwah menyinari kita dan seluruh sendi kehidupan, bahkan terpatri dalam segenap alirah darah dalam tubuh daging kita, dari sini kita penuhi asa mulia kita semua. Karenanya hakikat kita disini adalah untuk “disana”.
Keempat, budayakan ‘amal jaariyah
Rasulullah Muhammad bersabda, “Apabila manusia meninggal dunia maka putuslah amalnya kecuali tiga hal: Shadaqah jaariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang shalih yang mendoakannya”. (HR Ahmad dan Muslim)
Kelima, istiqamah dalam dakwah berjamaah menegakkan khilafah hingga Allah ridha.
Sahabat ketika kita mampu mempadukan dakwah secara berjamaah dengan ilmu yang bermanfaat guna menghasilkan kader-kader pejuang dakwah Khilafah yang sebanyak-banyaknya, yang mana mereka siap berjuang secara berjamaah. Disanalah kunci daripada keberhasilan sudah kita siapkan, maka kita nantikan nashrullah (pertolongan dari Alloh) Subhaanahu wa Ta’aala Yassarallahu fii umuurinaa (Semoga Allah memudahkan urusan-urusan kita). Wallahu a’lam bishowwab.