Pengusaha Muslim Sukses, Tak Mesti Berutang
Nafsiah Assalim.id
Oleh : Bung Dady
Sahabat Muslimpreneur yang baik, tadi pagi pas buka SMS di Hp, ada pesan yang masuk demikian :”Kami menawarkan
pinjaman 5jt-500jt
info wa; 081990995***”.
Saya yakin, tentu saja bukan saya saja yang dapat SMS demikian, barangkali diantara sahabat sekalian juga pernah dapatkannya kan? 😁. Dengan frase kalimat yang berbeda mungkin ya, namun intinya nawarin utang.
Muslimpreneur sekalian yang budiman, tabiat berutang menginfeksi kalangan siapa saja di negeri ini (bak virus ya 😁). Mulai dari rakyat di kampung dan desa², ASN (Aparatur Sipil Negara), aparat keamanan dan tentara, pengusaha, bahkan pejabat negara 😬
Padahal shahabat, banyak tabiat buruk utang didunia yang bisa melanda, semisal membayar kepastian dengan ketidak-pastian. Membayar wajib dilakukan ya, padahal hasil dari, yang sebagian pengusaha gunakan modal, misalnya; tidak pasti dapat digunakan untuk membayar utangnya. Belum lagi kalau ada bunga (baca: riba nya).
Hari demi hari dilewati maka jumlah utangnya makin membesar dan membesar lagi. Tak ayal akhirnya jaminan dari utang yang dipunya, bisa dilelang dengan semena-mena oleh kreditur. Baik bank atau lembaga peminjaman uang lainnya.
Muslimpreneur, padahal utang ini akan menyandera anda selaku debitur guna jadikannya satu² nya alat guna wujudkan mimpi (rayuan) nya. Bayar sekolah anak dengan utang, beli motor/mobil dengan utang, beli perkakas rumah tangga dengan utang, bahkan sekedar beli makan siang dengan utang pula. ☹️
Shahabat Muslimpreneur, itu baru satu dari puluhan tabiat buruk di dunia. Sudah membuat tak berdaya dan himpitan tekanan. Bahayanya lagi bahwa sebuah negara bisa colaps gegara utang. Ngeri bin nelongso, utang bisa “membunuhmu”.
Apalagi tabiat buruk utang di akhirat nantinya yang mendebarkan setiap pelakunya.
Pun demikian pula, hal sedemikian rupa memprihatinkan, apalagi kelak di akhirat. Tentu lebih menyesakkan dada kita. Apalagi utang yang ada riba nya, sahabatku; Mengerikan sekali tentunya. Sebagaimana dijelaskan dalam Hadist Nabi, Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
دِرْهَمُ رِبًا يَأْكُلُهُ الرَّجُلُ وَهُوَ يَعْلَمُ أَشَدُّ مِنْ سِتَّةِ وَثَلاَثِيْنَ زَنْيَةً
“Satu dirham yang dimakan oleh seseorang dari transaksi riba sedangkan dia mengetahui, lebih besar dosanya daripada melakukan perbuatan zina sebanyak 36 kali” (HR. Ahmad 5: 225).
Dalam Hadits yang lain disebutkan,
الرِبَا ثَلاَثَةٌ وَسَبْعُوْنَ بَابًا أيْسَرُهَا مِثْلُ أَنْ يَنْكِحَ الرُّجُلُ أُمَّهُ وَإِنْ أَرْبَى الرِّبَا عِرْضُ الرَّجُلِ الْمُسْلِمِ
“Riba itu ada 73 pintu (dosa). Yang paling ringan adalah semisal dosa seseorang yang menzinai ibu kandungnya sendiri. Sedangkan riba yang paling besar adalah apabila seseorang melanggar kehormatan saudaranya.” (HR. Al Hakim dan Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman)
Maka sahabat Muslimpreneur, khususnya anda yang Miliaran utangnya, mari ikuti event pada komunitas yang menambah ilmu dan keyakinan anda, TBE (The Basic Elements), semoga menjadi langkah awal anda dalam sukses mengembangkan bisnis tanpa riba.
Telah banyak shahabat kita yang kini bahagia, yang update salah satunya yakni Haji Shollu dari Tasik. Beliau alhamdulillaah sudah pulangkan ke rumah beliau dari “sekolah” nya, efek berutang; sekian banyak Sertifikat Hak Milik (SHM) tanah dan bangunan dan Buku kepemilikan kendaraan bermotor (BPKB).
Bahkan tanpa jual aset, hal tersebut beliau raih. Shahabat saya dari Bandung, yakni Pak Yoggi sampaikan demikian:” Lunas Tanpa Jual Aset beliau Tadz, Intinya Dakwah beliau kenceng).
Yuk sahabat² semua, yang masih ada kendala utang, dan komitmen guna selesaikannya serta minat menjadi bagian dari pengusaha yang tambah melejit bisnisnya, kebut dengan semangat thalabul ‘ilmi, ilmu² “leher ke atas” sekarang juga, dengan segera event komunitas yang mengajak pada kesadaran untuk tidak budayakan utang dalam selesaikan masalah² yang dipunya.
Semangat senantiasa sahabat, raih keberkahan dari Ar Rahmaan. Semoga di waktu mendatang, berikutnya anda khabarkan lunas utang yang membebani fikiran. [BD]