Muslimpreneur Sejati Tunduk, Taat Dan Patuh Pada Syariat… Sebuah Energizer
Abah Salim
Abah, kita perlu semacam energizer nih! Begitu sapaan akrab yg hinggap pagi ini. Energizer ? Oooh itu tulisan pendek pengingat dan penyemangat yg hadir tiap hari tanpa jemu di hape jadul abah.
Mengapa perlu energizer? Yup, setelah trio tulisan bernada ‘bebal’ sampai 3 jilid, rasanya hati dan pikiran kita serasa di-recharge. Bayangkan, edisi 030 – Bebal ! Mau Sampai Kapan ? Lalu edisi 031 – Bebal ! Mau Sampai Kapan ? (Jilid 2). Dipungkasi edisi 032 – Jangan Sampai Su’ul Khatimah Seperti Fir’aun, Haman, Bal’am dan Qorun ! (Bebal ! Mau Sampai Kapan? – Jilid 3). Beuh… ibarat gelas kotor dan berisi minuman yg kotor pula, dicuci bersih lagi mengkilap hingga bisa digunakan kembali hanya untuk minuman yg halal lagi thoyyib. Setelah kembali normal sesuai fitrah lagi, gelas ini perlu dijaga agar selalu bersih. Untuk membantu menjaganya, energizer perlu dihadirkan. Begitulah.
Truly Muslimpreneur,
Kita mesti mulai dari jati diri kita. Hakikat diri kita. Orang barat menyebutnya way of life alias worldview. Kita ini hamba Allah !
‘Kewajiban pertama bagi seorang mukallaf (orang yg sudah terkena taklif hukum, baligh) adalah berfikir dan mencari dalil untuk ma’rifat kepada Allah Ta’ala’.
Imam Syafi’i
“Dan sungguh, akan Kami isi neraka Jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yg lengah.’
QS. Al A’raf : 179
‘Barangsiapa yg memikirkan penciptaan dirinya sendiri, tahulah dia bahwa dirinya hanyalah diciptakan dan persendiannya dilenturkan semata-mata untuk melakukan peribadatan (kepada Allah Swt).’ Abu Qatadah ra
‘Seorang Muslim yg mengklaim sebagai hamba Allah mesti menyadari bahwa (1) apa yg ada pada dirinya bukanlah miliknya, tetapi milik Allah; (2) tunduk, patuh dan tidak pernah membantah setiap perintah Allah; (3) tidak membuat aturan sendiri kecuali aturan yg telah Allah tetapkan untuk dirinya.’
Ja’far Ash-Shaddiq
‘Sebenar-benarnya takwa adalah mentaati Allah tanpa bermaksiat kepada-Nya, mengingat Allah tanpa lalai dari-Nya dan bersyukur atas nikmat-nikmat Allah, tanpa kufur dari-Nya.’
Ibnu Mas’ud ra.
‘Hakikat takwa adalah beramal ketaatan kepada Allah dengan penuh keimanan dan ihtisab (mengharap pahala) dalam melaksanakan perintah maupun meninggalkan larangan. Melaksanakan apa yg diperintahkan Allah dengan penuh keimanan terhadap amal tersebut dan dengan pembenaran sepenuhnya akan janji Allah (bagi yg melaksanakan perintah-Nya akan mendapatkan balasan). Dan meninggalkan apa yg dilarang Allah dengan penuh keimanan terhadap larangan tersebut diiringi rasa takut terhadap ancaman-Nya.’
Ibnul Qoyyim al Jauziyah
Alhamdulillah wa syukrulillah, jelas kita ini hamba Allah. Dengan perangkat hidayah yg kita punya (hati-akal, mata dan telinga) mestinya kita bisa menjangkau pemahaman bahwa visi dan misi penciptaan kita adalah memang menjadi hamba Allah. Tujuannya hanya 1 : beribadah kepada Allah. Ibadah itu secara bahasa artinya taat (patuh, tunduk). Begitu di dalam kamus Al Muhith karya Imam Al Fairuz Abadi. Ibadah secara istilah juga punya makna umum : mentaati segala perintah dan menjauhi segala larangan Allah. Begitu di dalam kitab Dirasat fi al-Fikri al-Islami karya Muhammad Husain Abdullah.
Dan… betapa Maha Rahmaan dan Rahiimnya Allah, tak hanya memberi perintah taat, lebih dari itu ketaatan ini dilatihkan kepada semua hamba-Nya yg beriman dalam momen terbesar di jagat raya, Ramadhan! Begitu penjelasan dari Imam al-Jazairi, bahwa frasa “agar kalian bertakwa” bermakna: agar dengan shaum itu Allah SWT mempersiapkan kalian untuk bisa menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya.’ (Al-Jazairi, I/80). Allahu Akbar !!!
Jadi, kita ini hamba Allah yg sudah seharusnya taat, taat dan taat !
Truly Muslimpreneur,
Karenanya, kita mesti menjauh dari sifat sombong. Sifat turunan dari setan laknatullah. Karena inilah penyebab kita menolak menerima kebenaran, menolak untuk kembali pada fitrah kita, yakni tunduk, taat dan patuh pada seluruh aturan Allah Swt, Dzat Pemilik kita… Menolak menjadi hamba Allah !
Allah berfirman: “Apakah yg menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?” Menjawab iblis “Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah”.
QS. Al-A’raf : 12
‘Bagaimana mungkin manusia bisa bersifat sombong sementara dalam dirinya terdapat 1-2 kilogram kotoran yg bau.’
Imam al Ghozali
‘Barangsiapa yg mengingkari apa yg diturunkan Allah, sungguh dia telah kafir. Dan barangsiapa mengakuinya namun tidak berhukum dengannya, maka dia adalah dzalim-fasik.’
Ibnu Abbas ra
‘Barangsiapa yg dihadapkan kepadanya suatu kebenaran, namun ia menolak serta tidak mau menerimanya maka hal tersebut akan berakibat rusaknya hati, akalnya serta pikirannya.’
Imam Ibnul Qayyim
Ya Allah… Kesombongan itu termasuk 1 dari 8 karakter yg menyebabkan hidayah taufikiyah tidak sampai pada diri. Akibatnya sangat fatal, hidayah tidak masuk, hati akan rusak, akalnya juga rusak dan… jika tidak diperbaiki, dihilangkan sekaligus bertobat, maka akan berakhir di neraka menjadi teman setan. Naudzubillahimin dzalik.
Truly Muslimpreneur,
Jika kita sudah berada di jalur ketaatan, seringkali kita dilanda rasa 4L alias lesu, lemah, letih, dan lelah dalam menitinya. Apa yg harus kita lakukan? Hadapi atau hindari? HADAPI ! Teruslah berjalan. Jangan pernah berhenti. Sekalipun banyak godaan menghadang langkah kita. Karena kita sudah berada di jalan yg benar.
‘Bila kita merasa letih karena berbuat kebaikan, maka sesungguhnya keletihan itu akan hilang dan kebaikan akan kekal. Bila kita bersenang-senang dengan dosa, kesenangan itu akan hilang dan dosa akan kekal.’
Umar bin Khattab ra
‘Ketika engkau sudah berada di jalan yg benar menuju Allah, maka berlarilah. Jika sulit bagimu, maka berlari kecillah. Jika kamu lelah, maka berjalanlah. Jika itupun tidak mampu, merangkaklah. Namun, jangan pernah berbalik arah atau berhenti.’
Imam Syafi’i
‘Apabila engkau melihat Allah memberi kepada seorang hamba apa yg dia senangi dari dunia (padahal) dia di atas kemaksiatan-kemaksiatannya, sesungguhnya hal tersebut hanyalah istidraj (pembiaran agar semakin larut dalam dosa).’
HR Ahmad, Ibnu Jarir, dan lainnya.
Sungguh, terus berada di jalan ketaatan dan pusaran kebaikan adalah kenikmatan yg amat sangat luar biasa! Benar, tak semua bisa mendapat nikmat seperti ini di tengah situasi sekuler seperti ini.
‘Maka nikmat Tuhanmu yg manakah yg kamu dustakan?’
QS. Ar Rahmaan : 13, 16, 18, 21, 23, 25, 28, 30, 32, 34, 36, 38, 40, 42, 45, 47, 49, 51, 53, 55, 57, 59, 61, 63, 65, 67, 69, 71, 73, 75, 77
Truly Muslimpreneur,
Laju perubahan itu benar-benar tak bisa ditahan lagi. Redup malam itu kan berganti dengan terangnya siang. Kita hanya perlu menjalaninya. Bersegera bertobat dan makin mendekat taat kepada Allah Swt agar kita tak menjadi durjana kapitalisme pemantik bencana dan musibah. Tapi menjadi kesatria Islam pembawa rahmat dan berkah.
Tetaplah dalam koridor Bisnis, Ngaji dan Dakwah!
Ya Allah tempat bergantungnya harapan dan doa dari semua hambaNya, jadikan kami benar-benar hambaMu yg taat kepadaMu. Jadikan kami agar selalu bersyukur kepadaMu. Jauhkan kami dari siksa-Mu. Berikan kami kekuatan agar dapat beribadah dengan maksimal selama bulan Ramadhan.
Ya Allah, karuniakanlah kami hati yg selalu bersyukur, suami/istri yg sholih/sholihah, anak-anak yg sholih dan sholihah, lingkungan yg kondusif bagi iman, harta yg halal, semangat memahami agama dan umur yg barakah.
Ya Allah Yg Maha Rahmaan dan Rahiim, berikanlah rezeki kepada seluruh orang-orang yg beriman dan hilangkanlah semua masalah orang-orang yg tertindas. Berikanlah obat bagi mereka yg berputus asa. Berikanlah kesembuhan kepada semua orang yg sedang sakit.
Ya Allah Yg Maha Perkasa, lindungilah umatMu. Berikanlah hidayah kepada orang-orang yg zalim. Jauhkan kami dari segala fitnah yg ada. Jadikanlah semua orang yg yakin pada Islam untuk terus berada dalam shiratal mustaqim (jalan yg lurus).
Ya Allah Yg Maha Pemurah, karena kami sudah berada di penghujung Ramadhan, izinkan kami menjalani sampai akhir. Dan ketika kami mencapai akhir Ramadhan, jadikan kami seperti hamba yg dibersihkan dari segala dosa-dosanya. Jadikan kami tetap berada di jalan ketaatan. Kami adalah hamba-Mu yg tidak sempurna. Ampunilah semua kesalahan dan dosa-dosa kami.
Ya Allah, jadikan kami, khususnya pengusaha muslim, orang-orang yg beramal ikhlas untuk menegakkan kembali syariatMu yg kaffah. Kokohkan kami di jalan dakwah yg mulia ini. Kembalikanlah kaum Muslimin pada kemuliaannya. Kami rindu agar hidup kami kembali dipenuhi keberkahan yg Engkau turunkan dari langit dan bumi…
Allahumma sholli ala Muhammad..
Aamiin Allahumma aamiin..
Barakallahu fikum…
@bah Salim