Merindukan King Of Good Service

Last Updated: 4 Juli 2021By

Oleh : M Azzam Al Fatih

Belakangan kata pemimpin kembali menjadi topik hangat, baik offline maupun online. Di era digital yang informasi begitu cepat menyebar, membuat  orang mudah untuk mendapatkannya. Sehingga kata pemimpin menjadi buah bibir yang selalu diperbincangkan. 

Kali ini berawal dari kalangan mahasiswa yang tergabung dalam BEM UI ( Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia), membuat poster sindiran yang mewakili ketidakpuasan terhadap presiden jokowi.  Dalam poster yang viral di media sosial tersebut bertema tentang  pemimpin yang ucapan tidak sesuai dengan kenyataan dengan diberi judul King Of Lip Service.  Gayung pun bersambut,  BEM UGM ( Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Gajahmada) juga melakukan kritikan pedas yang senada dengan BEM UI.

Imbas dari pernyataan kedua Badan Eksekutif Mahasiswa ( BEM ) tersebut akhirnya membuat para tokoh politik bangun dari sarangnya. Ada yang menyanjung adapula yang mencibir. Ada yang pro ada pula kontra. 

King of Lip Service  yang mempunyai makna raja yang pembual atau pembohong. Dalam ajaran Islam pembohong merupakan perbuatan tercela dan termasuk tanda – tanda orang munafik. Sifat ini memang membuat orang kecewa, benci, marah, bahkan membuatnya tidak percaya lagi. Sifat pembohong juga merupakan Sumber dari munculnya sifat buruk lainya, misalnya obral janji namun diingkari. 

Dalam sistem demokrasi memang menjadi suatu hal yang wajar. Sebab sistem ini mencetak para pemimpin yang berbohong. Sedikit mundur kebelakang, di saat para calon pemimpin dan wakil dari rakyat memulai mencari simpati dan dukungan agar dapat terpilih. Bukankah mereka mengobral janji manis, namun pada kenyataannya janji – janji tersebut tidak ditepati.  Janji tersebut hanyalah untuk mendapatkan suara dan dukungan. Al hasil, tentu saja kebiasaan tersebut akan menjadi penyakit tatkala menjadi pemimpin.

Sedang dalam sistem Islam, pemimpin pembohong sulit ditemukan, bahkan nyaris tidak ada. Sebab dalam Islam seorang pemimpin akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah SWT. Baik Ucapan maupun perbuatan, baik lahir maupun batin. Rosulullah Saw bersabda.

Telah menceritakan kepada kami Abdan Telah mengabarkan kepada kami Abdullah Telah mengabarkan kepada kami Musa bin Uqbah dari Nafi’ dari Ibnu Umar radliallahu ‘anhuma, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, beliau bersabda: “Setiap kalian adalah pemimpin. Dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban terhadap yang dipimpinnya. Seorang Amir adalah pemimpin. Seorang suami juga pemimpin atas keluarganya. Seorang wanita juga pemimpin atas rumah suaminya dan anak-anaknya. Maka setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya.” (HR. Bukhari No. 4801)

Pemimpin dalam Islam adalah yang menjalankan amanah dalam rangka taqwallah demi meraih Pahala dari Allah SWT. Jadi mustahil untuk melahirkan  king of lip services,  namun justru melahirkan king of good Service. Yakni pemimpin yang memberi pelayanan terbaik kepada rakyat demi meraih pahala dari Allah. Sehingga keadaan negeri menjadi sejahtera, adil, makmur, tidak menumpuk hutang, tidak ada korupsi, dan sebagainya.

Dalam sejarah peradaban Islam memimpin, yakni sejak Rosulullah Saw mendirikan Daulah di Madinah sampai ke khilafahan Turki Utsmani. Islam telah menciptakan peradaban emas dengan memberikan pelayanan terbaik terhadap rakyatnya. Dari segi ekonomi, rakyat di jamin sejahtera,  bahkan seorang pemimpin merasa bersedih dan merasa bersalah tatkala ada rakyat yang mengalami kelaparan. Sebagaimana Umar bin Khattab yang rela memanggul bahan makanan pokok untuk diantar di sebuah pemukiman yang terdapat rakyatnya mengalami kelaparan. Bahkan  terhadap guru pun mendapatkan kesejahteraan yang luar biasa yakni mendapatkan gaji 15 dinar per bulan. 

Dari sisi sumbang sih intelektual, Islam telah melahirkan ilmuwan terkenal yang sampai sekarang masih menjadi rujukan. Di antaranya Ibnu Khaldun adalah ilmuwan Islam yang dikenal sebagai sejarawan dan Bapak Sosiologi.
Al -Khawarizmi atau yang mempunyai nama asli Muhammad Ibn Musa al-Khawarizmi dikenal sebagai Bapak Aljabar Dunia.  Ibnu Khaldun adalah ilmuwan Islam yang dikenal sebagai sejarawan dan Bapak Sosiologi. Al-Kindi memiliki kontribusi besar dalam bidang filsafat, oleh karenanya ia juga dijuluki sebagai filsuf Arab. Dan masih banyak ilmuwan lainya.

Selain telah melahirkan ilmuwan dunia, Islam telah mempersembahkan pendidikan yang sampai sekarang, pun masih menjadi mercusuar dunia. Yakni pembangunan pendidikan dari dasar hingga perguruan tinggi. Yang hingga modelnya menjadi contoh pendidikan barat. 

Di bidang kesehatan, masa kekhilafahan telah mendirikan Rumah Sakit  pertama, yakni dibangun atas permintaan Khalifah Al-Walid (705 M – 715 M). Dan pembangunan rumah sakit secara masif dilakukan pada era Khalifah Harun ar-Rasyid (786-809 M).

Kemudian di bidang militer, para sarjana Islam menemukan dan mengembangkan bubuk mesiu serta senjata peledak mulai awal abad ke-12. Pada masa pemerintahan Sultan Muhammad II, Kerajaan Usmani sudah mulai mengembangkan senjata meriam, paling mutakhir saat itu. Khilafah juga membangun galangan kapal untuk memproduksi kapal-kapal besar nan canggih sehingga mampu mengusai laut saat itu. ( Di kutip dari tabloid media umat).

Demikianlah, peradaban gemilang kekhilafahan Islam yang telah membuktikan diri sebagai mercusuar dunia dengan membawa kebaikan selama berabad -abad.  Tentu saja peradaban gemilang Islam tersebut menjadi emas ditengah peradaban kufur yang serba menipu dan mengecewakan. Maka pantas, tatkala umat merindukan king of good Service, yang melayani rakyat penuh dengan keikhlasan dan penuh tanggung jawab. Semoga kerinduan rakyat akan hadirnya king of good Service segera terobati dengan segara tegaknya khilafah alla min haj nubuwwah. Sebab, denganya akan melahirkan king of good Service.

Wallahua’lam bishowwab