Luhurnya Jejak Peradaban Khilafah, Elon Musk Dan Leader Tekonologi Terkini Pun Mengakui

Last Updated: 21 Februari 2023By

Oleh: Pujo Nugroho

Assalim.id – Peristiwa menarik baru-baru ini terjadi, yaitu ketika gelaran The World Government Summit 2023 di Dubai, Uni Emirat Arab, pada 13 dan 14 Februari kemarin dengan tema “Membentuk Pemerintah-Pemerintah Masa Depan”. Pada event tersebut Elon Musk, pentolan teknologi dunia memuji peradaban Islam.

Sebagaimana kita ketahui Elon Musk tentu juga bersama pelaku tekonologi lain semisal Jeff Bezos, Mark Zuckerberg, atau Bill Gates adalah tokoh tekonologi terkemuka saat ini. Elon Musk sendiri pada tahun 2019 menduduki peringkat sebagai tokoh paling inspirasional dalam teknologi, menurut survei Profesional Industri Global.

Elon Musk sendiri adalah CEO produsen mobil Tesla serta pendiri dan CEO perusahaan eksplorasi luar angkasa SpaceX. Karena itu jika pentolan tekonologi terkemuka era paling mutakhir saat ini ketika memuji Islam tentu sangat menarik.

Pada berbagai video yang tersebur di YouTube pada acara The World Government Summit 2023 tersebut ada beberapa pernyataan Elon Musk yang jujur dan obyektif terhadap sejarah. Salah satunya tentang khilafah.

“Ketika Roma runtuh, Islam bangkit, Anda memiliki kekhalifahan yang baik sementara Roma buruk. Dan itu akhirnya menjadi sumber pelestarian pengetahuan dan banyak kemajuan ilmiah,” katanya. Pernyataan ini juga dimuat foxbussines.com (15/02/2023).

Pernyataan ini mengingatkan kita dengan berbagai pernyataan tokoh dunia lainnya yang mengakui luhurnya peradaban yang ditinggalkan Islam. Misalnya Barack Obama. Ketika masih menjabat Presiden Amerika Serikat (AS) Obama pernah berpidato di Kairo, Mesir. Tepatnya di Universitas Al Azhar pada 4 Juni 2009.

“Sebagai mahasiswa sejarah, saya juga tahu peradaban berutang kepada Islam. Islam – di tempat-tempat seperti Universitas Al-Azhar – yang membawa cahaya pembelajaran selama berabad-abad, membuka jalan bagi Renaisans dan Pencerahan Eropa. Itu adalah inovasi dalam masyarakat Muslim yang mengembangkan tatanan aljabar; kompas magnetik dan alat navigasi kami; penguasaan pena dan percetakan kami; pemahaman kita tentang bagaimana penyakit menyebar dan bagaimana penyakit itu dapat disembuhkan,” demikian salah satu kalimat dari beberapa pujian Obama terhadap sejarah peradaban Islam.

Pernyataan Elon Musk pun mengingatkan kita pada pernyataan Mark Zuckerberg juga tentang ilmu pengetahuan yang diwariskan Islam.

“Saya heran ada orang-orang yang terlalu mengidolakan saya, padahal saya sangat mengidolakan ilmuwan Muslim Al-Khawarizmi karena tanpa Algoritma dan Aljabar, maka jangan pernah bermimpi ada Facebook, Whats App, BBM, Line, games bahkan komputer,” ujar Mark Zuckerberg.

Bukan itu saja pujian Zuckerberg yang juga leader teknologi dunia nomor wahid kepada Islam. Zuckerberg juga memuji buku Muqaddimah karya Ibnu Khaldun.

“Ini adalah sejarah dunia yang ditulis oleh seorang cedikiawan yang tinggal di 1300-an. Buku ini fokus pada kehidupan masyarakat dan aliran budaya, termasuk penciptaan kota, politik, perdagangan dan ilmu pengetahuan,” tulis status Zuckerberg tentang buku The Muqaddimah.

Demikianlah peradaban Islam tidak bisa dibantahkan dan di-downgrade dengan berbagai rekayasa. Bagaimanapun megah dan besarnya peninggalan peradaban Islam tidak akan bisa dibantah termasuk karena kebencian. Hadirnya kemajuan yang dinikmati manusia era saat ini adalah tali rantai yang tidak bisa diputus dari sejarah masa lalu. Sedang masa lalu kegemilngannya dilahirkan dari rahim Islam.[]