Krisis Ekonomi Bukan Ilusi Dalam Kapitalisme
Aliasnsi Pengusaha Muslim – Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. ( Al Baqarah 155 )
Ekonomi global harus bersiap diri pada situasi terburuk. Wajah membaiknya ekonomi di 2020, setelah terhantam perang dagang Amerika Serikat dan China di 2019, telah menjadi harapan semu.
Pandemi Covid-19 turut hadir mengubah wajah perekonomian dan kesejahteraan. Selain pertumbuhan ekonomi yang diproyeksikan anjlok, jumlah pengangguran, dan angka kemiskinan melonjak pesat.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I tahun 2020 sebesar 2,97 persen year on year (kontan.co.id, 5/5). Diprediksi akan berdampak pula pada kuartal selanjutnya.
Pemberlakuan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diperluas hingga ke kota lainnya selain Jakarta, serta pelarangan mudik dalam momen jelang Lebaran ini disebut menjadi salah satu faktor pemicu merosotnya ekonomi pada kuartal II.
Pelarangan penutupan dunia usaha disertai adanya gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) serta pekerja yang dirumahkan tanpa digaji dan tidak dibayar THR-nya, akibat pandemi corona berdampak buruk pada sektor bisnis dan ekonomi semakin parah.
Bappenas memprediksi jumlah pengangguran pada 2020 akan bertambah 4,22 juta orang dan jumlah penduduk miskin pada 2020 akan bertambah sekitar 2 juta orang. Sedangkan dalam outlook APBN 2020, tingkat kemiskinan diperkirakan naik berada di rentang 9,2 – 10,2 persen.
Kesenjangan ekonomi yang terjadi di negeri ini tidak lain disebabkan oleh penerapan sistem ekonomi kapitalisme. Kerusakan sistem ekonomi kapitalisme ini dapat dilihat dari berbagai pola dan sistem untuk menopang kebebasan kepemilikan harta dan pengelolaannya.
Sistem perbankan ribawi dengan suku bunga. Utang dan pajak yang menjadi tumpuan dan solusi dalam pemasukan negara. Berkembangnya sektor non-riil dalam perekonomian sehingga melahirkan institusi pasar modal dan perseroan terbatas.
Penggunaan sistem moneter yang diterapkan di seluruh dunia yang tidak disandarkan pada emas dan perak. Privatisasi pengelolaan sumber daya alam yang merupakan barang milik dan kebutuhan publik.
Sudah selayaknya sistem ekonomi kapitalisme ini mengalami penolakan dunia. Penerapan sistem ekonomi Islam akan mampu menghentikan krisis ekonomi global yang sistemik serta memberikan jaminan kesejahteraan bagi umat manusia. Di antara prinsip dan paradigma ekonomi yang akan dilakukan untuk mewujudkan hal tersebut dengan menerapkan Politik Ekonomi Islam yang bertujuan untuk memberikan jaminan pemenuhan pokok setiap warga negara (muslim dan non-muslim)
Sebagaimana Allah SWT telah memberikan kemampuan pada hambanya untuk berfikir dan memutuskan suatu perkara maka sudah seharusnya manusia menggunakan petunjuk yang telah Allah berikan dalam setiap persoalan kehidupan yaitu dengan Penerapan Syariat Islam dalam berbagai aspek kehidupan.[] Gus Abid Karbela