Kezaliman Penguasa Saat Ambruknya Minyak Dunia

Last Updated: 3 Mei 2020By

Oleh : Agan Salim

Aliansi Pengusah Muslim – Sejak awal tahun, harga minyak bumi terus mengalami tekanan yang berakibat terpuruknya harga, kondisi ini disebabkan permintaan bahan bakar turun sekitar 30 persen diseluruh dunia akibat pandemi corona. Sementara, pasokannya melimpah ruah.

Saat ini saja harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei jatuh US$1,89 atau 7,7% menjadi US$ 22,60 per barel. Sementara itu, harga minyak mentah Brent untuk pengiriman bulan mei merosot US$ 1,05 atau 3,8% menjadi US$ 26,34 dolar AS per barel. Harga ini turun sekitar 60% pada haga awal tahun ini (investor.id 27/03/20).

Dan kondisi ini sepertinya belum akan berakhir, Makin banyak negara yang melakukan pembatasan (lockdown) untuk memutus penyebaran virus corona (COVID-19) saat ini, sehingga permintaan terhadap minyak makin akan terus turun.

Dengan kondisi harga minyak mentah yang turun drastis diatas, beberapa negara menurunkan harga BBMnya, namun faktanya kebijakan tersebut tidak terjadi dinegeri ini. Direktur Utama PT Pertamina dalam RDP dengan DPR Komisi VI, Kamis (16/4) menyatakan bahwa Pertamina belum bisa menetapkan harga BBM terbaru dengan alasan penetapan harga BBM subsidi seperti minyak tanah, solar dan premium merupakan tanggungjawab Pemerintah, dalam hal ini diwakili oleh Menteri ESDM setelah berkordinasi dengan Menteri Keuangan.

Padahal khusus harga BBM non subsidi yang dijual di SPBU meliputi Pertalite, Dexlite, Pertamax 92 dan Pertadex serta Pertamax Turbo merupakan wewenang penuh Pertamina.

Dan ini sangat berbeda sekali saat harga minyak mentah harganya naik, tentu kita masih ingat ditahun 2018 Menteri ESDM Ignasius Jonan membeberkan alasan dibalik menaikkan harga BBM beroktan 88 karena didorong kenaikan harga minyak dunia saat itu (cnbcindonesia.com, 10/10/2018).

Kalau merujuk Yusri Usman, Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI) perhitungan formula harga eceran BBM terbaru, menurut Keputusan Menteri ESDM Nomor 62K/10/MEM/2020 yang ditandatangani oleh Arifin Tasrif pada 27 Febuari 2020, maka harusnya harga gasoline 92 menurut publikasi MOPS atau Argus seharusnya Pertamina sudah menetapkan harga Pertamax RON 92 disekitar Rp 5.350 perliter mulai tanggal 1 April 2020.

Harga tersebut sudah termasuk keuntungan 10%. Pajak pajak dan biaya lainnya (lassernewstoday.com 21/04).

Sikap ambigu dan terkesan zalim inipun diduga tak lepas dari permainkan “kotor” mafia migas, seperti yang diungkap oleh M. Said Didu yang mesinyalir, karena menggunakan standar harga singapura (MOPS) maka diduga akan terjadi “pengaturan” harga antara pemilik kilang di singapura bersama mafia migas.

Ini terbukti bahwa walaupun harga BBM diseluruh dunia sudah turun sangat drastis tapi harga BBM di Indonesia tidak mengalami penurunan (kumparan.com, 21/04).

Padahal seharusnya dalam masa wabah corona ini, turunnya harga BBM adalah hal yang wajib dan ini sangat penting bagi rakyat. Karena bisa membantu pengusaha industri manufaktur, sektor jasa transportasi, nelayan terutama usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang saat ini memiliki peran terbesar terhadap perekonomian.

Hal ini dikarenakan 60% PDB dan 95% tenaga kerja Indonesia berasal dari UMKM. Bukan malah sebaliknya, rakyat malah terkesan memberikan “subsidi” kepada negara lewat harga BBM saat ini.

Realiatas di atas sangat jauh dari paradimga islam dalam mengatur urusan migas. Islam sebagai ajaran yang sempurna mengatur bagaimana tata kelola sumber daya alam yang menjadi hajat hidup publik seperti minyak bumi. BBM dalam pandangan Islam merupakan harta milik umum sebagaimana sabda Rasulullah Saw., “ Kaum Muslimin bersekutu dalam tiga perkara, yaitu air, rumput, dan api (energy).” (HR Abu Daud)

Sehingga dalam Islam pengelolaannya wajib dilakukan secara langsung oleh negara sebagai fungsi perlindungan dan pelayanan kepada rakyatnya. Dan tidak akan pernah menyerahkan pengelolaannya kepada pihak swasta apalagi asing. Sehingga negara dapat memastkan harga BBM yang murah bahkan gratis oleh seluruh rakyat.