Kapitalisme Sekarat!!
Oleh : Agan Salim.
Tahun ini adalah pertama kalinya “Edelman Trust Barometer” yang selama dua dekade telah mensurvei puluhan ribu orang melakukan survey tentang bagaimana kapitalisme dilihat oleh masyarakat dunia.
Jajak pendapat itu menghubungi lebih dari 34.000 orang di 28 negara, dari negara-negara demokrasi liberal Barat seperti Amerika Serikat dan Prancis hingga pada model yang berbeda seperti Cina dan Rusia, dengan 56% setuju bahwa “kapitalisme seperti yang ada saat ini lebih berbahaya daripada membawa kebaikan di dunia”. (Reuters, 20 Januari 2020)
Survei Edelman Trust Barometer juga dikeluarkan bersamaan dengan laporan Oxfam International yang mengungkap betapa parahnya kesenjangan antara si kaya dan si miskin saat ini. Laporan “Time to Care” Oxfam International menyebutkan ada 2.153 orang kaya di dunia yang mengontrol jumlah uang melebihi uang yang dimiliki 4,6 miliar orang paling miskin pada 2019, dikutip dari CNN.
Belum usai sentimen negative warga dunia akan sistem kapitalisme yang rusak sebagai mimpi buruknya, dunia saat ini dihantui pandemic virus COVID-19 yang membunuh antara 1 persen dan 4 persen dari mereka yang tertular, virus ini akhirnya berdampak pada ekonomi yang jauh lebih kompleks daripada yang pernah ada pada tahun 1340-an.
Negara-negara kampium kapitalis dan negara kompradornya termasuk negeri ini dari awal sampai saat ini masih sibuk terus meluncurkan paket penyelamatan ekonomi yang begitu besar. Pemerintah AS misalnya yang telah menyuntikkan dua triliun dolar ke dalam perekonomiannya melalui campuran pembayaran langsung kepada warga negara dan pinjaman untuk bisnis, nilai ini lebih dari setengah dari apa yang dikumpulkannya dalam bentuk pajak dalam satu tahun.
Sementara itu, Bank Sentral telah beralih ke bentuk pelonggaran kuantitatif yang baru dan agresif. Mereka mencetak uang baru untuk membeli utang pemerintah. Sedangkan para politisi sibuk meyakinkan para pemilih bahwa itu akan menjadi “resesi berbentuk V” kemerosotan tajam yang diikuti oleh kebangkitan kembali, karena “ekonomi riil”, menurut mereka, sehat.
Dari carut marutnya kebijakan moneter dan fiskal yang terkesan panik dan tumpang tindih ini, adalah bukti nyata bahwa sejatinya sistem kapitalisme dunia saat ini sudah “sekarat”. Hal ini juga diungkap oleh Grup Investasi Australia Macquarie Wealth, sebagai salah satu perusahaan paling kapitalis di dunia, merilis informasi kepada investornya bahwa “Kapitalisme konvensional sedang sekarat, atau setidaknya bermutasi menjadi sesuatu yang lebih mirip dengan versi komunisme.”
Lalu bagaimana masa depan tata kelola dunia saat kapitalisme yang sudah sekarat, dan meregang menuju kematian ? Menarik dan layak jadi literasi umat apa yang disampaikan Dr. Mohammad Malkawi, penulisa buku The Fall of Capitalism and Rise of Islam yang tinggal di AS saat diwawancarai al-Wa’ie yang mengungkap adanya cacat serius dalam sistem kapitalisme dan ketidakmampuannya untuk mempertahankan stabilitas ekonomi dunia.
Dan Islam menurutnya sebagai sistem dan ideologi yang komprehensif adalah satu-satunya alternatif yang layak jadi solusi bagi masalah-masalah ekonomi saat ini yang disebabkan oleh kapitalisme.
Menurunya Islam memiliki ide-ide dan pikiran-pikiran yang dirumuskan dengan baik dan memiliki sistem yang terstruktur dengan baik. Selain itu, Islam memiliki catatan sejarah penerapan lebih dari 1300 tahun yang menunjukkan bahwa Islam mampu menghasilkan sistem produktif yang dapat mengatasi dan menyelesaikan masalah-masalah manusia yang paling mendasar seperti makanan, keamanan, kesehatan, pendidikan dan stabilitas.
Masalah satu-satunya pada saat ini hanyalah Islam tidak diterapkan dalam kerangka negara dan masyarakat. Situasi itu mencegah pendemonstrasian sistem Islam di dunia nyata.
Diakhir wawancara Dr. Mohammad Malkawi berpesan Umat Islam harus secara aktif terlibat dalam dialog di seluruh dunia untuk membawa ide-ide Islam dan untuk menunjukkan kekuatan ide-ide dan sistem Islam.
Kaum Muslim harus mempelajari realita Islam dan kemampuannya untuk membentuk perilaku manusia dalam bentuk yang paling produktif. Di atas semua itu, kaum Muslim dengan penuh semangat harus terlibat dalam perjuangan untuk menerapkan sistem Islam dalam kerangka negara, sehingga model Sistem Islam yang cemerlang dapat ditunjukkan kepada dunia. []