Kapitalis Ancaman Alam, Selamatkan Dengan Islam
Oleh : Abid Karbela.
Aliansi Pengusaha Muslim – “Dan milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Cukuplah Allah sebagai pemeliharanya”. ( An Nisa’ 132 )
Negeri seribu pulau sematan nama untuk Indonesia. Begitu besarnya karunia yang Allah SWT berikan dengan anugerah sumber daya alam yang melimpah. Dengan keunikan ini, sulit mencari padanan Indonesia dengan negara-negara lain di dunia. negara maritim kepulauan yang luas, baik wilayah daratan maupun lautnya, termasuk keberagaman suku, budaya dan bahasa.
Namun anugerah sumber daya alam yang melimpah ruah itu, seakan berada dalam kondisi mencekam dan terancam dalam kebijakan investasi para kapitalis yang sarat akan kepentingan oligarki demi mempertahankan kekuasaan dan kekayaan dalam bergulirnya UU Omnibus Law.
Direktur Suluh Muda Indonesia (SMI) sekaligus pengamat politik Kristian Redison Simamarta menanggapi bergulirnya UU Omnibus Law, dikatakannya, secara substansi Isi Undang-undang Omnibus Law ini sangat berbau sistem ekonomi yang lebih buruk dari ekonomi liberal, karena banyak menghilangkan peran negara dalam melindungi SDA dan SDM.
“Jelas sangat berpihak kepada investasi dan pengusaha,” ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu 7/10/2020 ( Tribunnews)
Dalam ekonomi kapitalis, pemerintah memainkan peran minimal dalam menentukan apa yang akan dihasilkan, berapa banyak untuk diproduksi, dan kapan harus memproduksinya. Dasar sistem ekonomi Kapitalisme adalah kebebasan kepemilikan, artinya setiap individu bebas memiliki apapun dan menguasai kekayaan apapun. Manfaat menjadi tolok ukurnya. Tidak ada ruang untuk tolok ukur benar dan salah. Salah satu ciri khas dari sistem ekonomi ini adalah keberadaan pasar modal.
Dalam ekonomi kapitalisme kepemilikan private tidak hanya menyangkut pribadi manusia, namun legal individual yang bisa mencakup perusahaan, pemerintah atau bentuk kumpulan lain dalam kerangka kepemilikan private. Alhasil, muncullah privatisasi, korporatokrasi, plutokrasi yang diikuti liberalisasi dan deregulasi sebagai interaksi antar komponen dalam masyarakat dan negara, hingga hubungan pemerintah dan rakyat sama dengan hubungan penjual dan pembeli.
Dalam kasus kekayaan alam pun, ketika individu memiliki usaha dan mampu membeli nilai pada sumberdaya tersebut, maka sumberdaya tersebut akan menjadi miliknya, terlepas apakah sumberdaya itu menyangkut hajat hidup orang banyak ataukah tidak. Individu lain (termasuk rakyat) harus mengeluarkan usaha dan membayar harga tertentu untuk dapat mengakses sumberdaya itu.
Pakar Ekonomi Islam, Dr H. Dwi Condro Ph, D. menilai dalam pengelolaan sumber daya alam, seharusnya Negara tidak diam saja dalam pengaruh Idiologi Kapitalisme, karena inti dari Idiologi Kapitalisme adalah kebebasan kepemilikan dan merupakan akar dari semua masalah yang ada di Indonesia. Dan semua bebas memiliki yang penting punya Dollar padahal Indonesia kaya raya sumber daya alamnya.
Sehingga apapun yang akan menghambat para investor yang memiliki dollar, regulasi yang dipilih pemerintah maka akan disingkirkan dan dibuat aturan yang seluas luasnya untuk dibuat investasi modal asing sesuai dengan idiologi yang dipilih yaitu Kapitalisme.
Apakah Islam memiliki solusi? Dalam Ekonomi Islam, Islam memiliki pandangan menyeluruh tidak dalam cabang. Jika berbicara Ekonomi Islam harus dari akarnya yaitu pandangan kepemilikan yang benar.
Islam sebagai solusi memandang seluruh harta yang ada di Indonesia atau alam semesta seluruhnya adalah milik Allah SWT secara absolut. Allahlah Pemilik kepemilikan dan kekayaan. Allah SWT berfirman : Kepunyaan Allahlah kerajaan langit dan bumi serta apa saja yang ada di antara keduanya. (QS al-Maidah 17).
Untuk mengatur harta yang ada di Indonesia / alam semesta harus izin pada Allah SWT dan Islam membagi dalam 3 kepemilikan yaitu kepemilikan individu, umum dan negara. Dan fungsi negara dalam hal ini berhak mengelola kekayaan alam yang ada untuk diberikan pada rakyat dan ditujukan untuk mensirkulasikan kekayaan kepada semua anggota masyarakat dan mencegah terjadinya sirkulasi kekayaan hanya pada segelintir orang. Dan keseimbangan ekonomi economic equilibrium menjadi paradigma negara dalam melayani rakyatnya.
Menjadikan basis ideologi Islam yang menjadi ruh aktivitas rakyat Islam akan menjadikannya bergerak menentang segala upaya penguasaan asing atas negaranya.
Dan Indonesia sejahtera akan tercapai dengan menjadikan Ideologi Islam sebagai satu-satunya ideologi yang sahih. Ideologi ini bersumber dari wahyu Allah SWT Yang Mahabenar dan Mahabijak sehingga menjadi satu-satunya yang layak untuk diambil dan diterapkan bagi manusia. Bukan hanya layak, kaum Muslim wajib untuk mengambil dan menerapkan ideologi Islam dalam sistem Islam.