Categories: Bengkel Pengusaha

assalim

Share

Abah Salim

Majelis abah terus berputar. Gak boleh rehat kayaknya. Persis seperti sebuah ungkapan… “laa roohata fil haqiiqoti illa fil jannati”.. tak ada rehat yg hakiki kecuali di surga nanti… Pesertanya bejibun. Ruangan tak cukup. Suasana santai tapi tetap fokus. Apalagi saat itu kedatangan tamu istimewa. Senior, tapi sangat tawadlu. Gelarnya berjejer rapi, tapi tak digunakannya. Beliau memilih kalem bersahaja. Yg penting teguh menyampaikan dakwah. Masya Allah…

Beliau cerita. Mari kita bicara investasi yg lain! ‘Jasa’ khusus yg tak pernah kita bayangkan. Juga bukan kita investornya. Tapi kita mendapat pengaruhnya. Saygnya bukan benefit, tapi nyelekit dan pahit! Hemmm.

Ya, ini investasi dosa! Bukan kita pelakunya tapi kita terus mendapat aliran dosa dari orang lain pelakunya. Kok bisa? Bisa banget!

Begini contohnya.

Jika ada orang yg meninggal, jenazahnya tidak diurus, yg berdosa seluruh umat Islam! Dosa ini terjadi karena sebuah fardu kifayah yg tidak dijalankan oleh kaum Muslimin.
Sampai di sini, semua kita sangat paham. Ini sudah diajarkan sejak SMP dahulu kala. Masalahnya, ternyata fardu kifayah bukan ini saja. Masih banyak yg lainnya! Kita teruskan…

“Jika ada orang yg membunuh, maka seluruh umat Islam berdosa!” (QS. Al Baqoroh : 178)

“Jika ada orang yg mencuri, maka seluruh umat Islam berdosa!” (QS. Al Maidah : 38)

“Jika umat Islam tidak diatur dengan hukum Islam, maka seluruh umat Islam berdosa!” (QS. Al Maidah :44 & 48)

Masih ada lagi yg lain. Intinya, yg lain yg berbuat, tapi seluruh umat Islam yg berdosa. Seluruh umat Islam! Ya Allah.

Bah, susah atuh, masalahnya itu semua menyangkut pengamalan syariat Islam. Kalau levelnya individu, meski tergantung orangnya juga, itu mah bisa banget. Semua contoh itu memang berasal dari amal fardu kifayah! Masalahnya, kalau diprosentase, fardu kifayah ada 90% dari syariat! Hukum qishos misalnya, gak bisa gak itu harus negara. Hukum razam bagi pelaku zina yg sudah bersuami atau beristri juga harus negara. Hukum potong tangan bagi pencuri juga mengharuskan negara hadir. Dst… Nah, kalau levelnya sudah butuh kehadiran negara, ini yg susah. Kan gak bisa ujug-ujug begitu aja Abah! Kumaha atuh? Kenapa kumaha? Bukankah dalam Islam, negara itu tugasnya memang begitu? Nah lho!

Selama negaranya tidak mau mengamalkan syariat Islam, maka akan terus muncul ‘dosa investasi’. Inilah dosa yg muncul dari fardu kifayah yg tidak diamalkan! Jadi, sama saja kita investasi dosa bersama-sama! Naudzubillahimin dzalik…

Jadi apa gerangan yg harus kita lakukan Abah?
Kita? Ya kita! Bukan dia, bukan mereka! Karena ini hukum fardlu kifayah yg subjek pelakunya memang seluruh umat Islam.

Lantas bagaimana? Kita harus merasa terpaksa berada dalam kondisi ini. Karena ada 3 golongan muslim yg tidak bisa dikenai sanksi alias tidak dikenakan dosa atas perbuatan yg dilakukan. Yaitu karena lupa, tidak tahu dan terpaksa. (HR. Ibnu Majah dan Baihaqi).

Pertanyaannya, terpaksa yg seperti apa? Terpaksa yg diam menyerah pasrah ikut arus. Diam ketika melihat kemunkaran. Atau terpaksa yg tapi. Tapi apa? Tapi tidak diam menyerah pasrah. Terpaksa tapi bergerak berusaha berdakwah agar seluruh syariat Islam dapat diamalkan.

Ooo… ternyata yg dimaksud terpaksa itu adalah kita merasa terpaksa menerima kondisi seperti ini namun kita tidak tinggal diam, kita harus terus berdakwah agar Islam kaaffah kembali tegak! Karena dengan tegaknya Islam, negara bisa menyelesaikan semua dosa investasi ini. Ya karena negara memang harus turun tangan. Dengan fungsi kebijakannya, negara bisa mengatur agar syariat diterapkan sempurna. Dengan fungsi dananya, negara bisa memfasilitasi terselenggaranya tatanan kehidupan berdasarkan syariat. Dengan keduanya negara bisa memastikan warga negaranya beriman dengan kokoh, masyarakatnya selalu melakukan amar ma’ruf nahi munkar dan aturan kehidupan ditegakkan sempurna. Ini bahasa kerennya.

Lho bukankah dakwah itu wajib Bah? Nah itu! Mungkin, dulu karena kudet alias kurang apdet, kita jadi gak mau dakwah sambil bilang, “itu kan tugasnya para ustadz! Pengusaha mah tinggal kasih uang ke ustadz, biar ustadz yg dakwah!” Semua itu sekarang gak boleh lagi! Pengusaha, mau kelas kakap, paus, teri atau apa sajalah, harus bergerak ikut terlibat dakwah! Coz, hanya dakwahlah yg akan menyelamatkan kita semua. Nah, dalam kamus perubahan sosial, perubahan masyarakat karena dakwah ini dikategorikan sebagai sebuah upaya rekayasa sosial yg baik alias good social engineering. Itu bahasa kerennya. Yess!

Sampai di sini abah jadi paham. Moga semua juga sama jadi paham. Kita semua harus berupaya keras menghentikan semua dosa investasi dan menggantikannya dengan pahala investasi, investasi pahala! Dan, Ramadhan ini Allah hadirkan menjadi momentumnya. Momentum pertobatan diri. Juga momentum pergerakan dakwah. Untuk kebaikan dunia akhirat kita semua. Ya kita!

Baiklah. Kalau begitu, jangan tunda lagi. Kita mesti hijrah total plus dakwah ! Tagline-nya jadi keren. Bisnis Ngaji Dakwah Gaspoll !!!
Sip, benar-benar Mantap jiwa!
Bismillah!

Truly Muslimpreneur,

Laju perubahan itu benar-benar tak bisa ditahan lagi. Redup malam itu kan berganti dengan terangnya siang. Kita hanya perlu menjalaninya. Bersegera bertobat dan makin mendekat taat kepada Allah Swt agar kita tak menjadi durjana kapitalisme pemantik bencana dan musibah. Tapi menjadi kesatria Islam pembawa rahmat dan berkah.

Tetaplah dalam koridor Bisnis, Ngaji dan Dakwah!

Ya Allah tempat bergantungnya harapan dan doa dari semua hambaNya, jadikan kami benar-benar hambaMu yg taat kepadaMu. Jadikan kami agar selalu bersyukur kepadaMu. Jauhkan kami dari siksa-Mu. Berikan kami kekuatan agar dapat beribadah dengan maksimal selama bulan Ramadhan.

Ya Allah, karuniakanlah kami hati yg selalu bersyukur, suami/istri yg sholih/sholihah, anak-anak yg sholih dan sholihah, lingkungan yg kondusif bagi iman, harta yg halal, semangat memahami agama dan umur yg barakah.

Ya Allah Yang Maha Rahmaan dan Rahiim, berikanlah rezeki kepada seluruh orang-orang yg beriman dan hilangkanlah semua masalah orang-orang yg tertindas. Berikanlah obat bagi mereka yg berputus asa. Berikanlah kesembuhan kepada semua orang yg sedang sakit.

Ya Allah Yang Maha Perkasa, lindungilah umatMu. Berikanlah hidayah kepada orang-orang yg zalim. Jauhkan kami dari segala fitnah yg ada. Jadikanlah semua orang yg yakin pada Islam untuk terus berada dalam shiratal mustaqim (jalan yg lurus).

Ya Allah Yg Maha Pemurah, karena kami sudah berada di penghujung Ramadhan, izinkan kami menjalani sampai akhir. Dan ketika kami mencapai akhir Ramadhan, jadikan kami seperti hamba yg dibersihkan dari segala dosa-dosanya. Jadikan kami tetap berada di jalan ketaatan. Kami adalah hamba-Mu yg tidak sempurna. Ampunilah semua kesalahan dan dosa-dosa kami.

Ya Allah, jadikan kami, khususnya pengusaha muslim, orang-orang yg beramal ikhlas untuk menegakkan kembali syariatMu yg kaffah. Kokohkan kami di jalan dakwah yg mulia ini. Kembalikanlah kaum Muslimin pada kemuliaannya. Kami rindu agar hidup kami kembali dipenuhi keberkahan yg Engkau turunkan dari langit dan bumi…

Allahumma sholli ala Muhammad..
Aamiin Allahumma aamiin..

Barakallahu fikum…
@bah Salim

Editor's Pick

    Leave A Comment

    Related Posts