Fasilitas Hotel Bintang 3 Untuk Anggota Dewan Saat Isoman Melukai Rakyat
Editorial Assalim.id
Oleh Pujo Nugroho
Assalim.id – Jika banyak rakyat kesulitan mengakses fasilitas kesehatan, hingga terpaksa isoman meski dengan segala keterbatasannya, hingga akhirnya ada yang sekeluarga meninggal dunia, sementara bagi wakil rakyat sudah disiapkan fasilitas hotel bintang tiga.
Ya, negara lewat Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR memberikan fasilitas hotel bintang 3 bagi anggota dewan legislatif dan staf DPR yang tengah menjalani isolasi mandiri (isoman) Covid-19.
Hal tersebut terungkap dalam surat yang diterbitkan Setjen DPR tertanggal 26 Juli 2021. Dalam surat dengan tertanggal 26 Juli 2021 yang diteken Sekretaris Jenderal Indra Iskandar, tertulis bahwa Setjen telah bekerja sama dengan beberapa hotel untuk menyediakan fasilitas isolasi dan karantina bagi anggota legislator.
Sebelumnya, pernah juga muncul gagasan adanya rumah sakit Covid-19 khusus anggota dewan yang diusulkan oleh anggota dewan sendiri. Gagasan tersebut muncul di tengah sulitnya rumah sakit menampung pasien Covid-19 dan semakin meningginya angka kematian. Belakangan gagasan ini tidak terealisasi.
Gagasan ini dan juga adanya fasilitas hotel bintang 3 untuk anggota dewan dan staf yang sedang menjalani isoman sangat melukai hati rakyat. Kita ketahui bersama saat ini rakyat sedang berjibaku. Baik berjibaku untuk mencari nafkah dengan segala problem penyekatan akibat PPKM maupun berjibaku melawan infeksi Covid-19.
Kemarin Selasa (27/7/2021) Indonesia kembali memecahkan rekor angka kematian karena Covid-19. Berdasarkan data Worldometer, Indonesia menempati peringkat teratas, terpaut jauh dari posisi kedua yang dihuni Brasil dengan 1.320 dan Rusia dengan 779.
Lebih jauh, jumlah kematian akibat Covid-19 di Indonesia juga menjadi yang tertinggi di dunia selama sepekan belakangan.
Kasus kematian saat isoman pun terus meningkat. Menurut komunitas LaporCovid-19 pasien Covid-19 yang meninggal dunia saat isolasi mandiri (isoman) dan di luar rumah sakit (RS) sebanyak 2.313 hingga Kamis (22/7/2021).
Beberapa kasus kematian saat isoman ini dikarenakan penolakan rumah sakit yang fasilitas kesehatan sudah tidak bisa menerima pasien.
Di samping problem tingginya kasus kematian dan kasus harian positif Covid-19, perpanjangan PPKM telah menimbulkan masalah tersendiri. PPKM sebagai upaya penekanan kasus penderita Covid-19 mendapat penolakan beberapa elemen rakyat di berbagai daerah. Seperti di Lebak, Bandung, Tangerang, dan Ambon. PPKM dianggap menyulitkan warga melakukan kegiatan usaha dan mencari nafkah.
Keadaan rakyat ini bertolak belakang dengan berbagai fasilitas anggota dewan yang tak berkurang bahkan bertambah dengan fasilitas hotel bintang 3 ini.
Kita mempertanyakan sikap negarawan para anggota dewan ini. Sikap mendahulukan kepentingan rakyat. Anggota dewan perlu bercermin pada sosok Islam seperti Umar bin Khaththab r.a. yang memilih tidak mau makan di saat bencana melanda.
Dalam sebuah riwayat disebutkan Umar r.a. pernah berkata, “Celakalah aku! Aku adalah seorang pemimpin yang terburuk jika aku mendapatkan yang bagus, sementara rakyat mendapatkan sisa-sisanya!”
Pandemi mestinya menumbuhkan rasa empati bukan malah mau menyelamatkan diri sendiri. Wallahua’lam.[]