
Oleh Abid Karbela
Aliansi Pengusaha Muslim – Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik ( Ali Imran 110 ).
A great depression telah melanda berbagai negara dalam naungan ekonomi kapitalisme akibat dari Pandemi Covid 19 yang tak kunjung mereda. Mengutip Michael Bernstein di bukunya The Great Depression: Delayed Recovery and Economic Change in America, 1929 – 1939 (1987) mengingatkan pada Krisis Malaise depresi besar krisis ekonomi dan sosial yang pernah menghancurkan Amerika Serikat sebagai negara adidaya kapitalisme. Parahnya, sepanjang wabah Covid 19 ini terjadi, semua negara nyaris tak mampu berbuat banyak.
Di Indonesia PSBB telah berimbas pada aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat. Serangan Covid-19 menyebabkan roda ekonomi melambat di segala sektor. Beberapa perusahaan memutuskan PHK karyawan. Beberapa pedagang dan pelaku ekonomi sektor mikro juga terkena imbas karena masyarakat dianjurkan dan memilih Stay and Work From Home.
Mereka minta rakyat berdiam, akan tetapi bantuan kebutuhan sembilan bahan pokok rakyat minim tercukupi. PSBB diberlakukan, namun akses bandara tetap bebas keluar masuk. Rumah ibadah minta ditutup, namun akses perbelanjaan mal pun dibiarkan ramai. Kebijakan mudik juga tak jelas hingga lalu lintas orang tak bisa dikendalikan.
Rakyat dibiarkan berjuang sendiri disaat Iuran BPJS pun naik. Berjuang di tengah korban pandemi yang semakin naik berbanding lurus dengan pandemi ekonomi global, dan kelaparan. Rakyat berjuang tanpa bantuan negara seperti amanat yang tertulis pada UU Karantina.
Ketidakmampuan Ideologi Kapitalisme maupun sosialisme, dan kerapuhan ekonomi mereka sepantasnya menjadi penolakan dunia. Kacaunya sistem perekonomian, terhentinya sebagian kehidupan ekonomi manusia dipastikan akan memicu resesi ekonomi dunia.
Gagalnya antisipasi dan memobilisasi sistem perlindungan terhadap rakyat, menyebabkan kerusakan yang signifikan terhadap reputasi dan kepercayaan rakyat kepada pemerintah dan elit politik yang ada.
Hingga akhirnya, virus corona mampu menghancurkan pertahanan kapitalisme sekaligus merontokkan hegemoni sosialisme komunisme. Dunia gagal mengatasi virus Corona, dan mulai memunculkan narasi dengan kebijakan New Normal.
“Pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk masuk ke new normal. Ini adalah desakan kapital, desakan modal agar ekonomi berjalan,” ujar Prof. Ridwan dalam diskusi publik online, Kamis (28/5/2020).
Kebijakan New Normal di Indonesia rencananya diberlakukan mulai Juni 2020 untuk pegawai. Sedangkan untuk dunia pendidikan dimulai awal masuk tahun ajaran baru. Kebijakan New Normal Indonesia tentu sejalan dengan kebijakan Negara Adidaya kapitalisme, Amerika Serikat. New Normal Life di AS sudah dimulai 26 Mei 2020. Akhirnya New Normal menjadi trend setelah mendapat rekomendasi WHO.
President Jokowi sendiri melakukan pengecekan kesiapan terhadap Summarecon Mall di Bekasi menjelang New Normal 8 Juni mendatang. Artinya New Normal serentak akan dimulai 8 Juni 2020.
The New Normal Life ini tidak lain adalah skenario penyelamatan Kapitalisme global. Tanpa bergeraknya mesin-mesin ekonomi melalui para kapitalis, tentunya Kapitalisme yang dalam kondisi sakaratul maut ini akan segera menemui ajalnya.
Para pelaku bisnis seperti pemilik mall, pengusaha minyak, tambang dan lainnya, yang putus asa di tengah pandemi, menuntut agar bisa normal kembali. New Normal menjadi solusi para kapitalis. Bahkan New Normal di tengah Pandemi ini ditandai dengan disahkannya UU Minerba yang menempatkan negara di bawah entitas bisnis, untuk kepentingan para pengusaha dan oligarki batu bara saja.
Maka tak heran, jika bagi para penguasa, berdamai dengan corona menjadi pilihan terbaik di tengah rasa putus asa atas ketidakmampuan memberi jalan keluar. New Normal memastikan yang sehat saja, yang bisa bertahan. Yang sakit tentunya kemungkinan akan berguguran.
Bagi umat terbaik Rasulullah SAW New Normal menjadikan Islam sebagai adidaya dunia, menjadikan Islam sebagai rahmat bagi semesta alam, membebaskan manusia dari penghambaan kepada makhluk menuju menghamba hanya kepada Allah SWT semata, kembali ke pangkuan sistem Islam.[]