Oleh Bung Dady

Sebuah ketidak konsistenan masih ditunjukkan penguasa, wujud tidak mampuan dalam melayani urusan ummat, seolah Covid diwaspadai di Ummat Islam. Namun seolah tak ada di pasar, tempat ibadah non Islam, atau TKA yang antri berdatangan ke negeri kita. Sungguh memprihatinkan…

Mewakili siapa mereka yang berkuasa? Jika Menag meneriaki yang ibadah, namun diamkan tempat² maksiat yang ramai dan berkerumun, alamat jadi apa negeri ini ya?

Kedatangan Tenaga Kerja Asing (TKA) China ke Indonesia di tengah ledakan kasus Covid dan PPKM Darurat, menjadi sorotan.

Pemerintah China pun angkat bicara (Jakarta, Kamis 15/7), Minister Counsellor, Shi Ziming, menjelaskan tenaga kerja asing (TKA) asal negaranya datang ke Indonesia secara sah, karena tidak ada larangan atau penangguhan penerbangan atau pun pembatalan visa mereka. Hal ini menurutnya, sejalan dengan kebijakan pemerintah Indonesia.

“Sebagaimana yang kami ketahui, bahwa saat ini Pemerintah Indonesia masih memperbolehkan WNA (Warga Negara Asing) masuk ke Indonesia. Belum ada penangguhan penerbangan internasional dan penerbitan visa,”
[Minister Counsellor Kedutaan Besar China di Jakarta, Shi Ziming]

Bagaimana nasib warga negara asli Indonesia? Sekedar ke Semarang untuk takziyah ayahnya yang wafat, seorang ibu dua anak mengalami PPKM, Dan disuruh putar balik ke Yogya lagi…

Adilkah hal diatas, sahabat? Jika kedzaliman demi kedzaliman kian marak, tersistem dan terstruktur maka sedemikian berat balasan kedzaliman akan di timpakan. Kepada Allaah Ta’aala kita pasrahkan… Wallaahu a’lam. [BD]