Akankah Covid 19 Mengguncang Kedaulatan Negara?

Last Updated: 28 April 2020By

Oleh : Gus Abid Karbela D.BA
Konsultan Pendidikan International

Aliansi Pengusaha Muslim – Di saat rakyat Indonesia berjibaku melawan pandemi Covid 19, di saat yang sama muncul Pandemic Global Bond, hasil keputusan pemerintah. Sebelumnya per Januari 2020 utang luar negeri Indonesia sebesar US $ 410,8 Miliar. Ditambah keputusan pelebaran defisit (penambahan utang) pada Perppu No. 1 tahun 2020, kini utang Indonesia semakin menggunung dengan global bond ini.

Global bond ini memiliki tenor terpanjang sejarah Indonesia mencapai 50 tahun.  Nilainya mencapai US$ 4,3 miliar. Di samping Bank Indonesia sendiri harus menekan permintaan valas, dan menambah sebanyak mungkin supply dollar dalam kondisi seperti sekarang.

Menurut Sri Mulyani global bond ini adalah bentuk kepercayaan investor kepada pengelolaan keuangan negara.

No free lunch,  tentunya. Dalam Ekonomi Kapitalis Kepercayaan investor didorong oleh adanya profit, Utang dan bunganya akan menjadi beban. Fakta menunjukkan investor memanfaatkan pelemahan Rupiah terhadap Dollar AS, Penguasaan obligasi dan saham oleh asing yang sudah lebih dari 50%.

Dan akhirnya Indonesia pun terperangkap Riba dan Utang

 HR al-Hakim meriwayatkan     “Riba mempunyai 73 macam dosa, yang paling ringan seperti laki-laki yang menikahi (berzina) dengan ibu kandungnya sendiri.”

Sebagai gambaran tahun 2020, bunga Utang yang harus dibayar mencapai Rp 295 triliun.

Utang tidak saja meluluh-lantakkan sendi perekonomian, tetapi kedaulatan negara pun akan terguncang, intervensi asing semakin besar, rakyat semakin sulit hidupnya karena negara harus membayar utang dan meninggalkan beban 50 tahun pada generasi mendatang.

Lalu di manakah kekayaan alam kita? “Gemah ripah loh jinawi tenteram dan makmur serta sangat subur tanahnya”. Gunung Emas, hasil tambang, lautan, hutan, sungai yang harusnya mampu mencukupi kebutuhan hajat hidup rakyat Indonesia ?

Adanya virus corona bukanlah penyebab utama terpuruknya ekonomi suatu bangsa.  Penyebab sebenarnya adalah sistem ekonomi yang diterapkan di negara tersebut.

Jika sistem sosialisme dan kapitalisme sudah terbukti gagal maka hanya ada alternatif yang bisa diterapkan yaitu sistem Islam. Karena fakta sejarah telah membuktikan selama 13  abad dan menguasai 2/3 dunia menebarkan cahaya kemakmuran di muka bumi.

Maka sudah saatnya, umat Islam berjuang untuk menerapkan sistem Islam dan meninggalkan sistem yang sudah terbukti tidak berhasil demi kebaikan dan keberlangsungan alam semesta dan peradaban manusia.