#0 Kepemimpinan Transformasional Dimulai Dari Mimpi Besar !
Seri Transformasional Leadership :
Belajar Dari Muhammad Al Fatih, Achieving The Impossible
#0 Kepemimpinan Transformasional Dimulai Dari Mimpi Besar !
Di kamus, breakthru itu artinya terobosan. Kepemimpinan transformasional juga diartikan sebagai breakthru leadership. Pemimpinnya disebut sebagai pemimpin penerobos. Aktivitas breakthru hanya dilakukan orang-orang tertentu. Orang-orang berenergi besar tentu dengan mimpi besarnya. Sejarah juga membuktikan memang hanya oleh mereka yang mau menjadi istimewa saja yang mampu menjadi penerobos.
Seperti Muhammad Al Fatih.
Dalam tutur sejarah peradaban, tertulis sang legenda Osman Gazi, muassis Kekhilafahan Usmani. Memerintah dan melindungi lebih dari 3 benua selama 600 tahun. Osman Gazi, putra Ertugrul, lahir tahun 1258 M, tepat pada tahun pengepungan Baghdad oleh tentara Mongol. Sang ayah, pemimpin suku Kayi, telah memerintah wilayah kecil sebagai adipati atau Bey di wilayah Sogut. Menjaga perbatasan Seljuk dari serangan pasukan Byzantium. Ketika sang ayah mangkat, Osman menggantikannya dan mulai memperluas perbatasan wilayah peninggalan ayahnya.
Osman dikenal ahli dalam perang dan pakar diplomasi dengan orang-orang Mongol yang melancarkan teror di seantero wilayah Anatolia. Banyak pengungsi korban teror yang melarikan diri dan akhirnya berhasil menemukan rumah di Beylic of Osman atau suku Kayi. Hal ini memberi keuntungan bagi Osman, karena kehadiran mereka bukan jadi beban, namun justru menambah jumlah prajurit di sukunya.
Suatu malam ketika sedang bermalam di rumah gurunya, Syekh Edebali, Osman mendapati sebuah mimpi yang indah, mimpi yang memberi petunjuk, mimpi yang kelak menginspirasi anak cucunya dalam mengembangkan wilayah Usmani, membebaskan bumi dari penghambaan kepada makhluk menjadi penghambaan hanya kepada Allah Swt. Menebar Islam rahmatan lil alamin.
Dalam mimpinya, Osman berhadap-hadapan dengan gurunya, Syekh Edebali. Tetiba bulan purnama muncul dari dada sang guru dan terus bergerak naik ke langit. Setelah itu, sang bulan pun meluncur turun dan masuk ke dada Osman. Tak lama, dari dada Osman, muncul pohon besar yang indah. Menaungi di bawahnya pegunungan Kaukasus di Eurasia, pegunungan Atlas di Afrika Utara, pegunungan Taurus di Anatolia dan pegunungan Balkan di Eropa. Setelah itu, mengalir empat sungai dari dasar pohon besar tersebut, yakni sungai Tigris dan Eufrat yang melintasi Turki, Suriah hingga Irak; sungai Danube yang membelah Eropa membentang dari Jerman hingga Rumania, dan sungai Nil di Mesir. Kemudian pada pohon tersebut menggelantung pedang-pedang sebagai pengganti dedaunan. Angin kencang meniup pedang-pedang tersebut bagaikan daun yang beterbangan menuju ke satu titik yakni kota Konstantinopel. Kota yang terletak di antara dua samudra dan benua.
Di mata Osman Gazi, apa yang dilihatnya itu kemudian membentuk berlian di antara dua safir dan dua zamrud. Berlian itu lalu mewujud menjadi sebentuk cincin. Namun, ketika Osman ingin memasangkan cincin itu di jarinya, ia malah terbangun.
Mimpi ini terus diceritakan turun temurun pada setiap khalifah Usmani setelahnya. Mimpi inilah yang menjadi motivasi dan inspirasi seorang Muhammad al Fatih dalam pembebasan kota Konstantinopel, ibukota Romawi Timur pada 29 Mei 1453 M. Inilah Mimpi Besar !
Hikmah Bekal Aksi :
Mimpi Besar adalah Perkalian antara Keyakinan yang Kokoh dan Kuat dengan Kerja Keras, Cerdas dan Tak Kenal Menyerah. Team Building merapikan dan memuluskannya. Semuanya berlangsung dalam Koridor Taqarrub ilallah…
MIMPI BESAR itu hanya untuk Orang Besar..
Hanya Orang Besar yang punya MIMPI BESAR..
Bukan Orang Besar jika ia tak punya MIMPI BESAR..
Orang Besar dengan MIMPI BESARnya akan punya ENERGI BESAR untuk memberi PENGARUH BESAR bagi dirinya, keluarganya, masyarakatnya dan dunia… bahkan hingga ia telah tiada.
Pak Kar